Infrastruktur itu menghubungkan Desa Rumah Tiga di Kecamatan Sirimau pada sisi utara dan Desa Hative Kecil/Galala di Kecamatan Teluk Ambon pada sisi selatan.
BACA JUGA:Belum Dikenakan Tarif, Jalan Tol Indralaya Prabumulih Ramai Diserbu Warga Sumsel
BACA JUGA:Ramadan 2024 Tiba, Sambut dengan Suka Cita, Begini Caranya Kata Ustaz Hanan Attaki
Kehadiran dari jembatan ini tentunya mempercepat jarak tempuh perjalanan dari Bandara Pattimura dan pusat Kota Ambon.
Dalam merealisasikan jembatan ini, dana yang harus digelontorkan mencapai Rp772,9 miliar.
Ketika proses pembangunan, terjadi bencana alam berupa gempa yang berdampak pada infrastruktur ini.
Usai terjadinya gempa di Ambon, posisi infrastruktur ini malah bergeser sekira 9 centimeter.
BACA JUGA:Oppo Reno11 F 5G Bakal Hadir di Indonesia pada 2024, Ini Spesifikasinya yang Keren Abis
BACA JUGA:8 Rekomendasi Charger HP Fast Charging Terbaik, Bisa Ngecas Secepat Kilat!
Walaupun posisinya bergeser, namun hal itu tidak merusak kontruksi dari jembatan.
Ini disebabkan adanya tolerasnsi pergeseran mencapai 30 centimeter dan 9 centimeter masih dibatas ambang toleransi.
Selanjutnya, untuk memastikan keamanan dari kontruksi jembatan ini, pemerintah telah melakukan pengujian statik dan dinamik guna memperjelas kondisi aktual jembatan.
Dipastikan, kondisi jembatan di Ambon tersebut masih layak digunakan dan aman untuk dilintasi.
Demikianlah informasi proyek jembatan yang mangkrak era SBY dan dilanjutkan namun kontruksinya bergeser 9 centimeter akibat gempa. *