Jalan Tol Layang Terpajang di Indonesia Pakai Nama Putra Mahkota Uni Emirat Arab, Kok Bisa? Ini Alasannya

Minggu 18-02-2024,07:09 WIB
Reporter : Jonison
Editor : Iqbal DJ

Selain itu, jalan tol layang ini juga melintasi beberapa bangunan perlintasan eksisting berupa Overpass, Jembatan Penyebrangan Orang (JPO), atau Simpang Susun pada Jalan Tol Jakarta - Cikampek eksisting. 

BACA JUGA:Mau Beli HP Bekas? Ini yang Harus Diperhatikan Biar Gak Kena Tipu

BACA JUGA:Rekomendasi 5 Mobil Pick Up Terbaik, Bensin Irit dan Harga Terjangkau, Pas Buat UMKM

Karena itulah, pada konstruksinya telah dilakukan penyesuaian berupa peninggian elevasi struktur elevated dengan tetap memperhatikan kualitas pemenuhan ketentuan dan persyaratan teknis yang berlaku.

Jalan Tol Layang MBZ dibangun bertujuan untuk memisahkan pergerakan komuter jarak pendek Jakarta-Bekasi-Cikarang (lajur kolektor/eksisting) dengan pergerakan jarak jauh tujuan Cirebon, Bandung, Semarang, dan Surabaya (lajur ekspres/layang), khususnya golongan I non-bus dengan kecepatan maksimal berkendara adalah 80 km/jam.

Indonesia wajib berbangga karena pembangunan jalan tol layang MBZ ini menggunakan Teknologi Sosrobahu yang merupakan hasil karya Tjokorda Raka Sukawati.

Teknologi Sosrobahu adalah suatu teknologi yang sangat diperlukan dalam mengatasi kesulitan membangun kontruksi jalan di atas jalan yang sudah beroperasi dan padat volume kendaraan seperti halnya yang sering terjadi di Jalan Tol Jakarta - Cikampek eksisting. 

BACA JUGA:6 Keunggulan Mobil Toyota Harrier XU30, Harganya Dibandrol Rp 200 Jutaan

BACA JUGA:6 Warna Urine Ini Bisa Ungkap Kondisi Kesehatan Seseorang, Pertanda Penyakit Apa?

Selain itu, Jalan Tol layang MBZ ini juga telah dilengkapi dengan fitur keselamatan berupa emergency U-turn di 8 titik lokasi (khusus kondisi darurat), dan lebih dari 100 buah CCTV pemantau secara langsung.

Selain itu jalan tol layang ini juga akan dilengkapi dengan fitur keselamatan lainnya yang meliputi Emergency Exit Ramp di 2 lokasi, hingga Emergency Parking Bay di 4 titik lokasi yang akan ditentukan.

Bahkan sebelumnya, juga telah dilaksanakan simulasi penyelamatan khusus kecelakaan di jalan tol dengan menggunakan rescue udara "Air Medivac" menggunakan helikopter di Jalan Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) Km 40B oleh PT Jasa Marga selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) bersama Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS). *

Dapatkan update konten terkini dan terbaru setiap hari di Palpres.com. Ayo Gabung di Channel WhatsApp dengan cara klik link ini "Channel WA palpres.com". 

Kategori :