Sementara progres pengadaan lahan sebesar 95,38%.
Jalan tol ini nantinya juga akan dilengkapi dengan fasilitas rest area atau tempat istirahat bagi pengendara jalan tol.
Selain itu juga, jalan tol ini memiliki jembatan ikonik yakni Jembatan Sei Wampu yang menghubungkan Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara dengan Provinsi Aceh.
BACA JUGA:Inpres Jalan Telan Dana Rp10 Miliar di Sumatera Barat, Kapan Dimulainya?
BACA JUGA:Berada di Ketinggian 14 Mdpl, Inilah Bandara Swasta di Kalimantan Timur, Siapa Pemiliknya?
Jalan tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Binjai – Langsa Seksi Binjai – Pangkalan Brandan dengan total panjang 57 km. Sementara 2 (dua) seksi ruas tol lainnya sudah beroperasi.
Sebagai informasi tambahan, Seksi I Indrapura – Lima Puluh sepanjang 15 km juga telah beroperasi.
Sementara dari sisi ruas konstruksi, Seksi II Lima Puluh – Kisaran sudah memasuki progres sebesar 100%, dan telah dilakukan Provisional Hand Over (PHO).
Jalan tol ini diyakini akan mendukung konektivitas sentra-sentra produksi hingga akses ke berbagai destinasi wisata di Sumatra Utara.
BACA JUGA:Bukan Pulau Jawa, Inilah 3 Provinsi Pemilik Cadangan Gas Alam Terbesar, Nomor 1 Sumatera Selatan?
Sedangkan untuk jalan tol yang dikelola oleh anak usaha milik Hutama Karya yakni PT Hutama Marga Waskita (HMW) telah beroperasi.
Jalan tol tersebut meliputi Jalan Tol Kuala Tanjung – Tebing Tinggi – Parapat Seksi I, sebagian Seksi II Tebing Tinggi – Kuala Tanjung, dan Junction Indrapura.
Memasuki Januari 2024, progres konstruksi pada Seksi III Tebing Tinggi – Serbelawan mencapai 95,97%, dan progres pengadaan lahan 100 %.
Sementara untuk Seksi IV Serbelawan – Pematang Siantar saat ini progres pembangunan sudah sebesar 75,28%, dengan progres pengadaan lahan sebesar 85,07%.
BACA JUGA:Inilah Jembatan Besi Tertua di Indonesia, Usianya 160 Tahun Lebih, Masih Beroperasi?