Hal ini disampaikan oleh Bapak Ferdinan Lengkong Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Sumatera Selatan, Jambi, dan Bangka Belitung sekaligus sebagai Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Wilayah Sumatera Selatan dalam rapat pleno Forum Asset and Liability Committee (ALCo) Sumatera Selatan yang beranggotakan seluruh kantor vertikal Kementerian Keuangan di Sumatera Selatan.
BACA JUGA:HEBAT! Jalan Tol di Jatim Ini Dibangun dengan Dana Rp10 Triliun Lebih Tanpa Gunakan APBN
Kinerja pelaksanaan APBN wilayah sumsel tetap kuat dan solid.
Meskipun Pendapatan Negara mengalami perlambatan, namun Belanja Negara terealisasi lebih tinggi dari tahun lalu.
Tercatat bahwa Total Pendapatan Negara mencapai angka 6,79% dari target atau sebesar Rp1,5 Triliun yang didukung sebagian besarnya oleh Penerimaan Perpajakan sebesar Rp1.305,91 miliar dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp195,67 miliar.
Pendapatan ini digunakan untuk menopang Belanja Negara selama bulan Januari yang mayoritasnya digunakan untuk Belanja Transfer ke Daerah sebesar Rp2.906,36 miliar dan untuk belanja Pemerintah Pusat di Sumsel sebesar Rp537,83 miliar.
BACA JUGA:Sedot APBN Rp21,7 Triliun, Proyek Jalan Tol di Aceh Dicoret dari PSN, Begini Nasibnya
BACA JUGA:Dana APBN Habis, Kawasan Industri Senilai Rp17,5 Triliun di Lampung Keluar dari PSN, Nasibnya Kini?
Capaian realisasi Belanja Negara ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 43,59% dibandingkan dengan Januari 2023.
Kinerja APBD terakselerasi dan menunjukkan tren positif di awal tahun 2024. Pendapatan daerah tumbuh 9,19% (yoy) dan belanja daerah tumbuh 3% (yoy).
Pendapatan Daerah tercatat sebesar Rp2,78 triliun atau terealisasi 5,82% dari target.
Belanja Daerah tercatat sebesar Rp830,56 miliar atau 1,96% dari pagu. Realisasi APBD mencatatkan surplus dan menunjukkan tren positif.
BACA JUGA:Sedot APBN Rp27,5 Miliar, Tanggerang Bangun Jembatan Membelah Tol, Begini Penampakannya
BACA JUGA:Tanpa Dana APBN dan APBD, Inilah Proyek Pelabuhan Baru di Sumatera Selatan, Kapan Dibangun?
Surplus APBD tumbuh 12,05% dan tercatat sebesar RP1,95 triliun pada Januari 2024.