Jembatan Gentala Arasy ini namanya mengandung tiga unsur yang merupakan elemen penting.
Genta yang melambangkan suara yang tercipta, Tala yang menggambarkan harmoni serta Arasy yang menandakan ekspansi menuju langit.
Apabila kedua kata ini digabungkan maka diartikan sebagai wujud representasi suara yang harmonis dan mencapai langit.
Konsep ini juga berkaitan dengan lonceng yang terdengar dari menara Gentala Arasy, sebagai tanda waktu sholat fardhu bagi umat Muslim di Jambi.
Arsitektur dari Menara Gentala Arasy merupakan sebuah wujud dari dua karakteristik berbeda Melayu dan unsur Islam (Arab).
Kedua keindahan dan kekuatan dari warisan budaya sehingga menciptakan struktur yang sangat menarik jika dilihat dari visualnya.
Dalam merealisasikan Jembatan Gentala Arasy ini dana yang dihabiskan mencapai Rp88,7 milir dalam tiga tahun anggaran mulai 2012 hingga 2014.
Jembatan Gentala Arasy ini diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada 28 Maret 2015 lalu.
Bukan hanya sebagai jalur penyeberangan, jembatan ini juga menyajikan pemandangan indah serta menunjukkan waktu sholat sekaligus lokasi kuliner.
Pada ujung jembatan terdapat pusat wisata Kota Jambi yang menawarkan tempat makan dengan berbagai jenis hidangan lokal.
Mulai dari tekwan, gulai kepala kakap, ikan baung goreng serta aneka makanan lezat lainnya.
Pengunjung yang datang ke Jambi juga tidak melewatkan kesempatan untuk mengeksplorasi kekayaan kuliner khas daerah tersebut.
BACA JUGA:Siapkan Dana Rp1 Triliun, Pontianak Bangun Jembatan Baru 1,4 KM, Cek Lokasinya
Perannya sebagai ikon kota Jambi, jembatan ini juga kaya akan pengalaman sejarah dan wisata yang tak terlupakan bagi para wisatawan yang datang berkunjung.