Walaupun tradisi ini lebih identik sebagai budaya daripada agama.
Namun menyalakan lentera ini sangat berkaitan erat dengan Ramadan yang memiliki nilai spiritual.
Tradisi ini memiliki sejarah dari zaman dinasti Fatimiyah, disaat rakyat Mesir menyambut kedatangan Khilafah Al-Mu’izz li-Din Allah di Kairo pada hari pertama Ramadhan.
Untuk memberikan jalan bagi Imam, para pejabat militer meminta warga setempat untuk membawa lilin-lilin agar menerangi jalan yang gelap, lilin tersebut dibingkai kayu agar terhindar dari kebakaran.
BACA JUGA:Selain Berpuasa, Inilah 6 Amalan yang Dianjurkan di Bulan Ramadan
BACA JUGA:Jelang Ramadan 2024, Inilah 9 Jenis Kurma Paling Favorit di Indonesia, Serupa Tapi Tak Sama
Seiring dengan berjalannya waktu, bingkai kayu berisi lilin tersebut pun diubah menjadi lentera berpola.
Dan berubah menjadi sebuah tradisi yang dipamerkan di seluruh dunia untuk menyinari bulan suci Ramadan.
3. Meminta Permen Sambil Bernyanyi (Uni Emirat Arab)
Selanjutnya ada Uni Emirat Arab yang juga memiliki tradisi unik bulan Ramadan, namanya Haq al-laila.
BACA JUGA:Paling Jadi Favorit Warga Indonesia, Ini 8 Makanan Khas Ramadan 2024, Wajib Ada di Rumah!
Tradisi ini dilakukan pada 15 Sya'ban, yaitu menjelang bulan suci Ramadan dan banyak dilakukan di negara-negara Teluk.
Pada tanggal 15 Sya'ban tersebut ada banyak dari anak-anak di UEA berkeliaran di lingkungan sekitar.
Dengan mengenakan pakaian cerah dan mengumpulkan permen serta kacang di tas jinjing yang mereka bawa.
Hal ini mereka lakukan sambil menyanyikan lagu-lagu tradisional lokal, nyanyian Aatona Allah Yutikom, Bait Makkah Yudikum, yang artinya 'Berikan kepada kami dan Allah akan membalasmu dan membantumu mengunjungi Rumah Allah di Mekkah'.