Masyarakat Jawa memiliki tradisi Padusan untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan.
Tradisi ini dilakukan di beberapa daerah, terutama Jawa Tengah dan Yogyakarta.
BACA JUGA:Sambut Ramadan 2024, Wajib Punya 5 HP dengan Kamera 108 MP Harga 3 Jutaan, Abadikan Momen Berkesan
Padusan berasal dari kata adus dalam bahasa Jawa yang berarti mandi.
Tradisi ini dilakukan untuk menyucikan diri secara lahir dan batin menjelang bulan suci Ramadhan.
Masyarakat Jawa Tengah dan Yogyakarta menjalani padusan dengan cara berendam atau mandi di sumur-sumur atau sumber mata air.
Tujuannya adalah untuk mempersiapkan diri secara spiritual agar dapat menjalani ibadah dengan suci dari hadas besar dan kecil.
Namun belakangan ini, nilai-nilai tradisi padusan mengalami pergeseran.
Dari ritual yang bersifat sakral dan dilakukan sendirian, kini padusan sering dilakukan secara beramai-ramai di tempat-tempat wisata.
Di Jawa Tengah dan Yogyakarta, terdapat banyak lokasi padusan yang merupakan obyek wisata, seperti Umbul Pajangan, Sendang Klangkapan, Umbul Kemanten, dan Sendang Ngepas Lor.
2. Nyadran - Jawa Tengah
Tradisi unik menyambut bulan Ramadhan berikutnya adalah Nyadran dari Jawa Tengah.
Tradisi ini berupa ziarah kubur yang dilakukan secara berbondong-bondong oleh warga yang hendak mengunjungi makam keluarga mereka.
Tradisi Nyadran dibagi menjadi tiga tahap, yaitu Kenduri atau pembacaan ayat Al-Quran, zikir, tahlil, doa bersama, dan ditutup dengan makan bersama sambil menggelar tikar di pinggir jalan dan menyajikan makanan tradisional. Kemudian, acara dilanjutkan dengan Besik atau pembersihan makam, dan ditutup dengan ziarah kubur.