Untuk kasus di unit kerja ya jika NPL atau debitur yang menugak lebih dari 3 bulan pada suatu unit kerja berada pada angka lebih dari 5 persen selama 3 bulan berturut-turut.
Maka BRI unit tersebut tidak boleh menyalurkan KUR lagi atau stop selling KUR.
Jadi semua nasabah KUR baik itu yang lancar ataupun yang menunggak akan terkena imbas dari tingkat NPL atau kredit macet yang tinggi tersebut.
BACA JUGA:4 Strategi Ampuh Ajukan KUR BRI 2024, Dana Tembus Hingga Rp50 Juta
5. Terdapat pinjaman komersial atau umum di BRI atau bank lain
Jika kalian pernah punya pinjaman umum atau komersial baik itu di BRI atau bank lain meskipun sudah lunas.
Maka pengajuan KUR BRI 2024 kalian akan ditolak oleh SIKP karena sudah pernah menikmati segmen kredit yang lebih tinggi dari KUR.
Sekali lagi SIKP ini kewenangannya ada di pemegang subsidi yaitu Kementerian Keuangan.
BACA JUGA:Cara Cepat Ajukan Pinjaman Rp200 Juta di KUR BRI 2024 dan Simulasi Angsuran, Dijamin Langsung Cair
6. Aturan pinjaman online dan paylter untuk update pinjaman online dan payletter
Perlu kalian cermati adalah mengenai jenis pinjaman yaitu modal kerja, investasi dan kons yang diperbolehkan untuk mengajukan KUR adalah pinjol atau payletter dengan jenis konsumtif ya guys.
Jadi jika pinjol atau payletter yang kalian ambil jenisnya modal kerja atau kredit investasi.
Maka pengajuan pinjaman KUR BRI 2024 kalian tidak bisa diproses.
7. Aturan cek lingkungan
Aturan ini sebenarnya masuk ke dalam ranah nonteknis.