PALPRES.COM - Ponsel pintar (smartphone) telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari kita.
Untuk menjaga agar ponsel tetap berfungsi dengan baik, penggunaan yang bijak sangat diperlukan.
Salah satu hal yang sering dianggap sepele namun potensial berbahaya adalah kebiasaan mencharge HP walaupun sudah penuh.
Tindakan ini sebenarnya dapat menyebabkan risiko-risiko yang perlu diperhatikan.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Tasbih Digital, Siap Temani Ibadah Bulan Ramadan Dimanapun dan Kapanpun
BACA JUGA:Harga Selisih 100 Ribu, Inilah Perbandingan Realme C35 dan Samsung Galaxy A13, Siapa yang Unggul?
Banyak dari kita memiliki kebiasaan membiarkan ponsel dalam kondisi tetap di-charge bahkan setelah baterai sudah penuh.
Menurut para ahli, tindakan ini sebenarnya bisa membahayakan perangkat kita in the long run.
Salah satu masalah yang sering terjadi adalah overcharging, yaitu saat baterai ponsel terus menerus terhubung ke sumber daya listrik meskipun sudah mencapai level 100%.
Hal ini dapat mengakibatkan panas berlebih dalam baterai dan mempercepat proses peluruhan baterai, yang pada akhirnya bisa mengurangi umur pakai baterai.
Kelebihan panas yang dihasilkan oleh baterai ponsel yang terus di-charge bahkan setelah penuh juga dapat menyebabkan kerusakan komponen dalam ponsel.
Baterai yang terlalu panas bisa mempercepat kerusakan komponen-komponen elektronik di dalam ponsel seperti motherboard, prosesor, dan layar.
Hal ini tentu dapat berdampak pada performa ponsel serta biaya perbaikan yang harus dikeluarkan.