Aesan paksangko dapat dikombinasikan denga glory dress, bukan hanya baju kurung tapi bisa dengan gaun model apapun.
4. Gaun Hijau dengan Gandik dan Bungo Rampai
Gaun hijau juga menjadi salah satu pilihan dari variasi pakaian pernikahan adat Palembang, hijau juga melambangkan konsep spiritual yang erat-clay.co.id-IG/@putripinangmasak2Gaun hijau termasuk jadi pilihan variasi pakaian pernikahan adat Palembang, selain merah, warna hijau melambangkan konsep spiritual yang erat.
BACA JUGA:7 Tradisi Lebaran Idul Fitri Khas Masyarakat Indonesia yang Jarang Dilakukan Muslim Luar Negeri
Ketika menggunakan gaun hijau dengan hiasan benang emas, cocok jika menggunakan gandik dan bungo rampai.
Gandik merupakan ornamen penting pemakaian gaun pengantin dari Palembang.
Filosofi dari gandik penting bagi citra diri yang menunjukan identitas kebudayaan tanah Sriwijaya.
Melambangkan ketenangan hati dan pikiran mempelai dan pastinya ada sugesti positif yang dirasakan saat menggunakan ornamen pernikahan ini ketika resepsi.
BACA JUGA:Daftar 7 Desa Wisata di Sumba, Bisa Kunjungi Padang Sabana sampai Kuburan Batu Zaman Megalitikum
BACA JUGA:Weton yang Cocok dengan Senin Kliwon? Ternyata Punya Kesetiaaan Tingkat Tinggi Loh!
Bungo rampai juga melambangkan kehidupan yang lebih bermakna.
Nilai spiritual dan religius dilambangkan dari bentuknya yang menyerupai cempaka emas dengan tangkai.
Kedua aksesoris ini menjadi salah satu identitas wanita Palembang, dimana adat, sopan santun serta nilai religius menjadi bagian dari jiwa mereka.
5. Gaun Berkonsep Baju Kurung dan Canela
BACA JUGA:7 Tradisi Unik Malam Takbiran di Berbagai Daerah Indonesia, Pawai Obor hingga Adu Meriam Karbit