"Nabi Muhammad SAW melakukan iktikaf di 10 hari terakhir dari Ramadan, Beliau melakukannya sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan iktikaf setelah beliau wafat," (HR. Muslim).
BACA JUGA:Doa Hari ke-18 Puasa Ramadan: Memohon Diberikan Berkah Sahur dan Senantiasa Diterangkan Kalbu
BACA JUGA:Kabar Gembira untuk Warga Aceh, Kemenag Hadirkan Al-Qur'an Terjemahan Bahasa Gayo
Tujuan melaksanakan iktikaf adalah beribadah kepada Allah SWT.
Dengan menetapkan waktu khusus di masjid, seseorang diharapkan dapat lebih khusyuk melakukan ibadah daripada di rumah.
Dengan melaksanakan iktikaf, seorang muslim bisa memakmurkan masjid pada bulan Ramadhan.
Tentu saja dengan melakukan berzikir, bermuhasabah, mengharapkan rahmat dan ridha Allah SWT, serta mendengarkan ceramah agama, dan juga bergaul dengan orang-orang saleh.
BACA JUGA:Wajib Tahu! Ada Vaksin yang Wajib dan Sunah untuk Calon Jemaah Haji
BACA JUGA:Inilah Sahabat Nabi Muhammad SAW Sang Pembasmi Propaganda Hitam Melalui Syairnya
Rukun iktikaf adalah berniat, berdiam diri di dalam masjid, adanya masjid, dan orang yang menjalankan iktikaf.
Pembahasan tentang hukum iktikaf di rumah bisa merujuk ke penjelasan Imam Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim li an-Nawawi (juz 3 hlm. 3), sebagai berikut:
"Imam Abu Hanifah berkata, ‘Sah bagi wanita beriktikaf di masjid rumahnya, maksudnya ruangan di rumah yang digunakan untuk salat, dan tidak boleh bagi laki-laki beriktikaf di rumahnya. Senada dengan Abu Hanifah yakni Qaul Qadim (pendapat lama) Imam as-Syafi’i, meski dianggap pendapat yang lemah menurut para ashab. Sebagian ulama Mazhab Maliki dan Syafi’i memperbolehkan itikaf di masjid rumah bagi laki-laki dan perempuan."
Lantas bagaimana degan bacaan Doa Puasa Hari ke-19 Ramadan
BACA JUGA:8 Persiapan Yang Harus Kamu Lakukan Untuk Menyambut lebaran, Nomor 6 Paling Penting Lohh!
Ketika puasa Ramadan sudah memasuki hari ke-19, umat Islam bisa membaca doa sebagai berikut.