termasuk bila memasuki waktu-waktu diharamkannya salat, tetap bisa beri'tikaf.
Akan tetapi, untuk meraih keutamaan malam Lailatul Qadar maka dianjurkan beriktikaf pada 10 malam terakhir Ramadan.
BACA JUGA:Apa Keistimewaan Bulan Ramadan yang Semestinya Kita Raih? Begini Kata Ustaz Firanda Andirja
BACA JUGA:Doa Puasa Ramadan Hari ke 15, Minta Agar Diberi Ketaatan dan Ampunan dari Allah
Anjuran ini tertuang dalam hadis riwayat Bukhari. Berikut ini arti riwayatnya:
“Dari Aisyah ra, istri Nabi Muhammad SAW mengungkapkan bahwa Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW melakukan i'tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan hingga Beliau wafat. Kemudian istri-istrinya mengerjakan i'tikaf sepeninggalan Beliau.” (HR Bukhari dan Muslim)
Dilansir dari laman NU Online, iktikaf diklasifikasikan ke dalam 3 macam yaitu iktikaf mutlak, iktikaf terikat waktu tanpa terus-menerus dan iktikaf terikat waktu dan terus-menerus.
Berikut ini lafal niat untuk masing-masing iktikaf.
BACA JUGA:Bagaimana Hukumnya Menunda Qodho Puasa Ramadan? Ini Penjelasan Buya Yahya
BACA JUGA:Sahur-Sahurr! Ini Waktu Imsakiyah dan Buka Puasa Hari ke-15 Ramadan 1445 H Kota Palembang
1. Niat Iktikaf Mutlak
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ للهِ تَعَالَى
“Aku berniat iktikaf di masjid ini karena Allah.”
2. Niat Iktikaf Terikat Waktu
Berikut ini lafal niat iktikaf terikat waktu misalnya selama satu bulan.
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَوْمًا/لَيْلًا كَامِلًا/شَهْرًا لِلهِ تَعَالَى