Akan tetapi, jembatan Jiwan ini ternyata memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat lokal maupun pendatang.
BACA JUGA:7 Menu Ini Selalu Tidak Ketinggalan Saat Lebaran di Palembang, Rasonyo Sudah terkenal Lemak Nian
Anggaran untuk pembangunanpun tak tanggung-tanggung.
Ada yang dibangun dengan memakai dana APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara). Ada juga yang memakai dana APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Derah) melalui Dana Desa yang ada.
Satu dari sekian banyak jembatan yang dimaksud adalah Jembatan Jiwan ini.
Seperti tempat-tempat yang dianggap misterius, ternyata jembatan satu ini juga menyimpan kisa pilu dibalik pembuatannya tersebut.
BACA JUGA:Pengalaman Gaming Luar Biasa dengan Itel RS4: HP 1 Jutaan Bisa Libas Game Berat, Layar Mulus 120 Hz
BACA JUGA:5 Rekomendasi Tablet Buat Kerja, Nomor 2 Cuma Sejutaan, Ada Merek iPad dan Samsung Loh!
Ada legenda yang tersimpan, dan turun temurun hadir dikalangan masyarakat asli yang bermukim disekitaran jembatan tersebut.
Adapun legenda yang dimaksud adalah berhubungan dengan tradisi masyarakat Jawa yang disebut "pingitan", sebuah tradisi Jawa yang melarang calon pengantin wanita untuk keluar rumah selama tujuh hari sebelum hari pernikahan.
Tujuannya adalah untuk melindungi calon pengantin wanita dari gangguan negatif yang bisa mempengaruhi kebahagiaan dalam berumah tangga kelak.
Tradisi inilah yang berkaitan dengan sosok "legend" yang dipercaya sebagai "penunggu" Jembatan Jiwan, Sadikem namanya.
BACA JUGA:5 Mobil Pabrikan Toyota Ini Cocok Banget Kamu Bawa Mudik Lebaran, Nomor Terakhir Favoritnya Pemudik
BACA JUGA:Usai Santap Sahur, Kampung 7 Desa Babatan Dilahap Si Jago Merah
Dilansir dari YouTube Kisah Tanah Jawa, konon Sadikem adalah seorang gadis dari Desa Malang, Maospati yang sedang menjalani ritual pingitan.