
Sedangkan Nakhoda Jukung, Askolani (60), meninggal dunia dalam kejadian itu.
Kepala Kantor Basarnas Palembang Raymond Konstantin, S.E, didampingi Kasubsi Operasi Manca Rahwanto, S.E menjelaskan, bahwa dalam pencarian hari kedua korban jukung terbakar tersebut dilakukan ke area 15 NM² ke arah timur laut.
Tim pencarian dibagi menjadi 2 SRU (Search and Rescue Unit).
BACA JUGA:Tim Rescue Basarnas Sumsel Sisir Sungai di OKU, Cari Warga yang Hilang
BACA JUGA:Hilang di Hutan Sungai Sange Lubuklinggau, Basarnas Sumsel Cari Remaja Ini
“SRU 1 LCR pada sektor A 5 NM² dengan metode pencarian Visual.
Search area sektor A terdiri 2°59'33.41"S 104°45'52.62"E, 2°59'26.13"S 104°45'47.98"E, 2°59'5.19"S 104°50'45.07"E, 2°58'43.69"S 104°50'33.56"E, dan SRU 2 RIB 02 pada sektor B 10 NM² dengan metode pencarian visual.
Lalu, search area sektor B, yakni 2°59'5.19"S 104°50'45.07"E, 2°58'43.69"S 104°50'33.56"E, 2°50'28.35"S 104°54'34.14"E, dan 2°50'22.83"S 104°54'9.94"E.
“Pencarian dimulai pada pukul 06.00 WIB, yang diawali dilakukan briefing oleh Dantim.
BACA JUGA:Rescuer Basarnas Sumsel Dilatih High Angle Rescue Technique, Ini Tujuannya
BACA JUGA:Tenggelam di Sungai saat Mencuci, Basarnas Sumsel Cari Warga Ogan Ilir Ini
Selanjutnya tim pencari bergerak ke lokasi yang dituju,
Berdasarkan informasi yang didapat, menurut Raymod, kejadian berawal pada Senin sore 1 April 2024, Kapal Jukung Bintang Kejora dengan jumlah ABK 4 orang bermuatan minyak jenis Pertalite dan Solar mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBB apung 3-4 ulu Palembang.
Namun setelah mengisi BBM kapal jukung tersebut tetap bersandar di SPBB Apung hingga malam hari.
Tiba-tiba sekitar pukul 21.15 WIB kapal jukung tersebut meledak dan terbakar.
BACA JUGA:Tim Rescue Basarnas Sisir Perairan Laut Bangka, Cari 2 ABK yang Hilang