3. Komponen Mesin Lainnya
BACA JUGA:Heboh! Ada Mobil Listrik Citroen E-C3 Rakitan Lokal, Harganya Segini
BACA JUGA:Review Mobil Listrik BYD Denza D9 Seharga Rp 1 Miliar, Benarkah Selevel Alphard?
Selain dua faktor di atas, beberapa komponen mesin lainnya juga dapat mempengaruhi performa mesin ketika dihidupkan setelah didiamkan dalam waktu yang lama.
Misalnya, permasalahan pada komponen seperti karburator yang kotor atau bocor, pompa bahan bakar yang rusak, atau tekanan kompresi mesin yang menurun juga dapat menyebabkan mesin sulit untuk menyala.
Selain itu, ketika mesin didiamkan lama, minyak pelumas dalam mesin bisa turun ke bagian bawah mesin sehingga menyebabkan kurangnya pelumasan pada komponen-komponen yang penting, seperti poros engkol, piston, dan lain sebagainya.
4. Kondisi Lingkungan
BACA JUGA:Pakai Mesin Hybrid, Begini Spesifikasi Suzuki Swift Terbaru 2024, Lebih Sporty Punya Fitur Canggih
BACA JUGA:Mazda CX-3: SUV dengan Teknologi Canggih, Fitur Kekinian, dan Tampilan yang Keren
Faktor lingkungan seperti suhu udara dan kelembaban juga bisa memainkan peran dalam kesulitan mesin motor untuk menyala setelah didiamkan lama.
Jika mesin didiamkan dalam kondisi suhu yang sangat rendah, minyak mesin bisa menjadi kental dan sulit mengalir ke komponen-komponen mesin yang membutuhkan pelumasan.
Suhu yang terlalu panas juga dapat berdampak negatif terhadap mesin motor, sehingga mempengaruhi proses pembakaran bahan bakar.
5. Kualitas Bahan Bakar
BACA JUGA:Royal Enfield Super Meteor 650: Moge Cruiser Rival Harley Davidson, di Indonesia Harganya Rp231 Juta
BACA JUGA:Kamu Harus Tahu ! Ini 12 Merek Mobil Buatan Indonesia yang Viral di Masanya, Apa Saja ?
Kualitas bahan bakar yang digunakan juga dapat berpengaruh terhadap kemudahan mesin motor untuk menyala setelah didiamkan lama.