Mengenal Keindahan Tanjak dan Filosofinya: Telah Eksis Sejak Masa Kesultanan Palembang Darussalam

Rabu 24-04-2024,09:07 WIB
Reporter : Aisyah Safitri
Editor : Ella Sulistiana

Tanjak sendiri berasal dari bahasa Melayu Palembang yang memiliki manka tanjak atau nanjak, yang berarti naik ke tempat yang tinggi.

BACA JUGA:6 Ragam Desain dan Nilai Filosofi Gaun Pengantin Pernikahan Adat Palembang

BACA JUGA:Memahami Filosofi dan Tujuan di Balik Upacara Mabang Handak, Tarian Sembilan Gadis Desa di Kabupaten OKI

Hal inilah yang menjadikan tanjak berbentuk menjulang tinggi atau di bagian ujungnya meninggi yang diwakili dengan segitiga.

Seperti yang dilansir dari kemendikbud.go.ig, tanjak sendiri memiliki beberapa syarat, yang pertama terbuat dari kain.

Sebab, biasanya kain yang digunakan pada tanjak ialah kain songket, pardo, angkinan dan batik.

Untuk tanjak yang terbuat dari songket biasanya digunakan oleh para pangeran atau bangsawan yang memiliki jabatan tinggi, semantara tanjak batik digunakan bangsawan dan masyarakat umum.

BACA JUGA: 3 Tradisi Unik di Sumatera Selatan, Satu Diantaranya Bisa Ambil Ikan Secara Gratis

BACA JUGA:'Jangan Dak Tau' Inilah 7 Suku yang Ada di Sumatera Selatan, Kamu Asli Orang Mana Nih?

Syarat kedua ialah tanjak menggunakan kain segi empat yang kemudian dilipat menjadi kain yang berbentuk segitiga.

Selanjutnya, bagian terpenting yang ketiga ialah simpul, sebab simpul yang berada di tanjak akan melambangkan tentang ikatan atau persatuan.

Namun, ada juga beberapa yang mengartikannya sebagai ikatan pernikahan ataupun kekeluargaan.

Nah, simpul pada tanjak tersebut terbagi menjadi dua bagian, yaitu simpul kanan dan juga kiri.

BACA JUGA:Tari Gending Sriwijaya dan Tari Tanggai di Sumsel Tak Ada Dasar Hukum, Benarkah?

BACA JUGA:'Ngidang' Tradisi Khas Palembang Cara Menghormati dan Memuliakan Tamu! Masihkah Ada?

Untuk itu, setidaknya ada 21 jenis tanjak Melayu, adapun diantaranya sebagai berikut:

Kategori :