PALPRES. COM - Setelah dicoret dari PSN (Proyek Strategis Nasional) sampai dimana nasib dari proyek kereta api Sumatera.
Diketahui, di Pulau Sumatera sendiri hanya ada 4 provinsi yang memiliki jalur rel kereta api, yakni Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Lampung.
Empat provinsi tersebut pun sejatinya belum terhubung satu sama lain.
Sehingga, proyek pembangunan Kereta Api Trans Sumatera diharapkan bisa menghubungkan semua provinsi di Pulau Sumatera.
BACA JUGA:4 Hal Ini Ada Di Dalam Kelakar Betok Palembang, dan Sudah Menyatu Dengan Kesenian Tersebut
BACA JUGA:7 Nama Daerah Ini Unik, dan Hanya Ada Di Palembang, Mulai dari Pakjo Sampai Tanggo Buntung
Beberapa pakar mengatakan bahwa kereta api reguler berbasis rel dinilai lebih menguntungkan dan mampu menghidupkan perekonomian di Pulau Sumatera.
Berbeda dengan kereta cepat atau LRT, kereta api biasa memiliki kuantitas yang besar untuk mengangkut penumpang dan logistik.
Sehingga sudah seharusnya memprioritaskan pembangunan jalur Kereta Api Trans Sumatera. Dikuip dari beberapa sumber, total kebutuhan biaya Kereta Api Trans Sumatera Aceh - Medan - Riau itu mencapai Rp22,073 triliun.
Alokasi dana 2015 -2016 sebesar Rp1,3 777 triliun dan direncanakan pada 2017-2021 ada dana anggaran Rp20,696 triliun.
BACA JUGA:7 Fakta Menarik dari Film Ipar Adalah Mau, Nomer 2 Sempat Viral Di TikTok
BACA JUGA:Ternyata Ini Loh, Tol Terpanjang di Indonesia yang Telan Dana Hingga Rp 50 Triliun Lebih
Proyek pembangunan jalur Kereta Api Trans Sumatera sendiri sempat dicoret oleh Presiden Jokowi dari daftar proyek strategis nasional pada 2018 lalu dan kini dikabarkan akan dilanjutkan kembali.
Dikabarkan, pembangunan fisik jalur kereta api Pekanbaru - Jambi - Palembang direncanakan mulai pada tahun 2024 secara bertahap yang akan dimulai dari Palembang.
Lalu, pada tahun 2019 silam, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi juga tengah membidik pengembangan jalur Kereta Api Trans Sumatera dengan membangun jalur short cut kereta api Bandar Lampung - Pelabuhan Bakauheni.