Diketahui ikan terkategori Near Threatened (hampir terancam) dan Chitala Lopis yang terkategori Extinct (punah) oleh lembaga International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List.
BACA JUGA:Kilang Pertamina Plaju Beri Ruang Aman dan Setara Untuk 38 Pekerja Perempuan, Berikut Perannya
BACA JUGA:Pertamina Akan Hapus Pertalite, Gantinya 3 Jenis BBM Ini
Yulianto mengatakan, Kilang Pertamina Plaju sendiri memiliki perhatian yang besar terhadap aspek-aspek keberlanjutan, seperti dituangkan dalam dokumen Kebijakan TJSL.
“Sehingga mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dan aspek-aspek ESG,” katanya.
Penghargaan ini menjadi apresiasi untuk seluruh perwira Kilang Pertamina Plaju yang konsisten dalam menjalankan aspek-aspek ESG.
Serta terus-menerus mengupayakan pemberdayaan masyarakat sekitar wilayah operasional.
BACA JUGA:UMKM Binaan Kilang Pertamina Plaju Banjir Order selama Lebaran, Tembus 2.000 Toples Kue Kering
Ia juga menambahkan, dalam mewujudkan implementasi aspek ESG ini, dibutuhkan dukungan dari semua pihak.
“Namun tidak terbatas pada dunia usaha, pemerintah, akademisi, media massa serta komunitas masyarakat,” katanya.
Pembicara di event Global CSR & ESG Summit 2024, Prof Geoffrey William (Founder and Director of Williams Business Consultancy Sdn Bhd.
Dan Professor and Provost at the Malaysia University of Science and Technology (MUST)) mengapresiasi kontribusi perusahaan-perusahaan.
BACA JUGA:Arus Balik Lebaran Meningkat, Kilang Pertamina Plaju Targetkan Suplai Avtur Capai 3.000 KL
BACA JUGA:Jaga Keandalan Energi di Lebaran, Pekerja Kilang Pertamina Plaju Tetap Siaga
Khususnya yang terlibat tidak hanya berpikir orientasi profit semata, namun tetap mengedepankan kebermanfaatan sosial dan ekonomi yang dirasakan langsung oleh masyarakat.