Wisata Sejarah: Menapaki Keunikan Tersendiri Dari Pasar Cinde, Bagaimana Wajahnya Dulu dan Sekarang

Jumat 26-04-2024,22:24 WIB
Reporter : Try Dina
Editor : Sulis Utomo

PALPRES. COM - Menapaki peninggalan Belanda pada beberapa arsitektur bangunan yang ada di Pasar Cinde. Serta bagaimana perbedaannya dulu, dan saat ini.

Sebagai salah satu pasar dari sekian pasar yang ada di Kota Palembang, Pasar Cinde tidak aan pernah dilepaskan dari sejarah panjang kota ini.

Sempat digadang-gadang menjadi pasar modern di Kota Palembang, lalu bagaimana nasibnya kini.

Berikut penelusuran tim yang telah dihimpun dari berbagai sumber. 

BACA JUGA:4 Tempat Ini Terkenal Horor Di Palembang, Bisa Bikin Bulu Kuduk Meirnding, dan Nyali Menciut

BACA JUGA:Orang Tua Wajib Tahu! 6 Sikap Ini Jika Tidak Diajarkan Sedari Dini, Akan Rugikan Anak Di Masa Depan

Pasar Cinde sendiri berlokasi di jalan Sudirman, setelah dilakukan  direvitalisasi pada tahun 2018 kondisi pasar masih terkesan kumuh.

Berdasarkan sejarah, tercatat pasar ini dibangun tahun 1958. Mulanya pasar ini bernama Pasar Lingkis.

Dikarenakan pada awal pendirianya banyak sekali pedagang dari daerah Lingkis Ogan Komering Ilir (OKI) yang berjulan disini, sebelum akhirnya dilakukan pembangunan secara permanen.

Dilihat dari arsitekturnya, bangunan pasar Cinde ini mirip dengan Pasar Johar yang berada di Semarang.

BACA JUGA:BERSIAP! 5 Instansi Ini Akan Buka Formasi CPNS Lulusan SMA Pada 2024 Ini, Cek Faktanya

BACA JUGA:Tidak Buat Kaum Mendang-Mending! 5 Sekolah Termahal di Jakarta Ini Biayanya Sampai Ratusan Juta

Pasar Johar tersebut merupakan Hasil dari penjajahan kolonial Belanda tahun 1930-an.

Pada bangunan ini terletak ciri khas berupa tiang cendawan yang menopang menjulang bangunan.

Pada zaman dahulu, tidak jauh dari pasar terdapat banyak makam para tokoh Kesultanan Palembang Darussalam. Namun makam-makam tersebut sudah dipindahkan ke tempat pemakaman baru yang meliputi Kandang Kawat Dukuh, Kamboja dan Puncak Sekuning. Serta lainnya.

Kategori :