Wisata Sejarah: Menapaki Keunikan Tersendiri Dari Pasar Cinde, Bagaimana Wajahnya Dulu dan Sekarang
Pemugaran Pasar Cinde yang bakal dijadikan pasar modern Aldiron Plaza Cinde hingga kini masih menjadi kontroversi. Foto Pasar Cinde sebelum dipugar.-muhammad iqbal-palpres.com
PALPRES. COM - Menapaki peninggalan Belanda pada beberapa arsitektur bangunan yang ada di Pasar Cinde. Serta bagaimana perbedaannya dulu, dan saat ini.
Sebagai salah satu pasar dari sekian pasar yang ada di Kota Palembang, Pasar Cinde tidak aan pernah dilepaskan dari sejarah panjang kota ini.
Sempat digadang-gadang menjadi pasar modern di Kota Palembang, lalu bagaimana nasibnya kini.
Berikut penelusuran tim yang telah dihimpun dari berbagai sumber.
BACA JUGA:4 Tempat Ini Terkenal Horor Di Palembang, Bisa Bikin Bulu Kuduk Meirnding, dan Nyali Menciut
BACA JUGA:Orang Tua Wajib Tahu! 6 Sikap Ini Jika Tidak Diajarkan Sedari Dini, Akan Rugikan Anak Di Masa Depan
Pasar Cinde sendiri berlokasi di jalan Sudirman, setelah dilakukan direvitalisasi pada tahun 2018 kondisi pasar masih terkesan kumuh.
Berdasarkan sejarah, tercatat pasar ini dibangun tahun 1958. Mulanya pasar ini bernama Pasar Lingkis.
Dikarenakan pada awal pendirianya banyak sekali pedagang dari daerah Lingkis Ogan Komering Ilir (OKI) yang berjulan disini, sebelum akhirnya dilakukan pembangunan secara permanen.
Dilihat dari arsitekturnya, bangunan pasar Cinde ini mirip dengan Pasar Johar yang berada di Semarang.
BACA JUGA:BERSIAP! 5 Instansi Ini Akan Buka Formasi CPNS Lulusan SMA Pada 2024 Ini, Cek Faktanya
BACA JUGA:Tidak Buat Kaum Mendang-Mending! 5 Sekolah Termahal di Jakarta Ini Biayanya Sampai Ratusan Juta
Pasar Johar tersebut merupakan Hasil dari penjajahan kolonial Belanda tahun 1930-an.
Pada bangunan ini terletak ciri khas berupa tiang cendawan yang menopang menjulang bangunan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: