Gaharu adalah pohon yang sudah ada sejak jaman kerajaan Sriwijaya dan ini merupakan pohon termahal di dunia.
BACA JUGA:Luasnya 62,3 Hektare, Inilah Daftar Desa di Musi Banyuasin Terdampak Tol Betung - Jambi
BACA JUGA:Chery OMODA E5 Tampil di Ajang PEVS 2024, Usung 3 Keunggulan yang Bikin Konsumen Jatuh Hati
Karena dari gaharu bisa dihasilkan banyak produk olahan yang bermanfaat,” kata Agus Fatoni dalam sambutannya.
Berkaitan hal tersebut, Agus Fatoni mengajak masyarakat dan semua tamu undangan yang hadir untuk serius dalam melestarikan pohon gaharu dengan menanam kembali bibit pohon gaharu dan mempelajari bagaimana cara untuk merawat serta cara untuk menjualnya.
“Kita bersyukur kita mendapatkan berkah dan rejeki ini yang ada di Desa Langkan.
kegiatan pendampingan para petani gaharu harus terus kita lakukan sampai tingkat hilirisasi produk.
BACA JUGA:Bawakan 10 Lagu di Pembukaan MTQ ke-30 Tingkat Provinsi, Tri Suaka Feat Nabila Hipnotis Warga Muba
Sehingga awalan baik ini akan mengurangi tekanan kerusakan hutan akibat perburuan liar serta memberikan dampak pada peningkatan ekonomi masyarakat Provinsi Sumatera Selatan,” tuturnya.
Sementara itu Director Agarwood World Gallery Singapore, Jeffry Teoh. Salah satu pengusaha Singapura yang menandatangani MOU kerja sama antara Pemerintah, Pengusaha Lokal dan PT. Gotama Arifsyah Estate, menghimbau agar pohon gaharu yang bernilai ekonomis tinggi tersebut tidak sembarangan ditebang kecuali untuk dimanfaatkan dengan sangat baik.
Ia juga menjelaskan bahwa pohon gaharu yang berdiri disamping podium acara launching merupakan pohon gaharu yang memotivasi dirinya untuk melestarikan pohon tersebut karena keistimewaannya yang memiliki nilai ekonomis tinggi.
“Gaharu ini begitu istimewa, begitu spesial, sebab pohon gaharu memiliki nilai yang sangat tinggi dalam segi historis dan ekonomi.
BACA JUGA:5 Ras Kucing yang Mirip Harimau dan Macan Tutul, Aman Dipelihara di Rumah
Pohon yang dihadapan kami sekarang sebagai motivasi untuk kita lestarikan dan dikembangkan menjadi komoditi besar untuk sumsel, jari kita bersama menjaga dan tidak sembarang menebang kecuali dimanfaatkan dengan baik,” katanya.