Tercatat dalam 60 tahun terakhir Arab Saudi telah berhasil mengubah 24.000 kilometer persegi lahan gurun tandus menjadi area yang subur.
BACA JUGA:Mirip Insiden Tol Bocimi, Jalan Tol di China Ambrol, Puluhan Orang Tewas
BACA JUGA:Banjir Bandang Rendam Madinah, Capai Masjid Nabawi, Ternyata Ini Penyebabnya
Bahkan luas gurun yang sudah disulap menjadi lahan yang hijau ini hampir 40 kali lipat dari luas Jakarta.
Alhasil dengan luasnya perkebunan yang mereka miliki negara gurun ini mampu mengekspor berbagai hasil pertanian
Dalam perakteknya lahan-lahan pertanian di tengah gurun tersebut dibuat dengan membentuk sebuah lingkaran besar dengan diameter mencapai hingga sejauh 1 km.
Lingkaran hijau berjumlah ribuan ini menghasilkan pemandangan yang luar biasa di tengah gurun yang luas.
BACA JUGA:Ratusan Mahasiswa AS Pro Palestina Ditangkap, Banjir Dukungan dari Anak-anak Gaza
BACA JUGA:Aksi Pro Palestina Merambah ke Kampus Ternama di Perancis, Kutuk Kekejaman Israel
Bentuk lingkaran ini dibuat tidak sembarangan, tanpa alasan, bukan tanpa sebab dan tujuan, lahan dibentuk seperti ini dengan untuk memudahkan dalam proses irigasi dan pengairan.
Untuk mengembangkan pertaniannya Arab Saudi menggunakan teknologi center Pivot irrigation atau teknologi irigasi poros tengah.
Sebuah metode irigasi tanaman di mana perawatan berputar di sekitar poros dan tanaman disiram dengan alat penyiram.
Roda yang berputar di sekitar untuk mengontrol kecepatan penyemprotan air pupuk dan pestisida yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman pada lahan sehingga bisa lebih efisien.
BACA JUGA:Aksi Massa Pro Palestina Meluas di Kampus Ternama di Amerika Serikat, Ini Tuntutannya
BACA JUGA:Cuma Dihuni Oleh 1 Orang Saja! Ini Deretan 5 Kota Paling Tersepi yang Ada di Dunia
Dengan cara ini beragam tanaman seperti gandum, jagung kentang dan sayuran dapat tumbuh dengan baik, bahkan di daerah gurun kering seperti di kawasan Arab sekalipun.