BACA JUGA:Markas Komando Paramiliter Pro Iran di Irak Dibom, Apakah Dalangnya Israel?
Di Arab Saudi sekitar dua pertiga dari semua daerah irigasi menggunakan sistem irigasi Poros tengah.
Dengan menggunakan sistem irigasi Poros tengah petani di Arab Saudi telah berhasil menggunakan tanah berpasir untuk mendukung proses pertanian di lahan marginal yang tidak dapat diairi dengan sistem permukaan.
Selama tiga dekade terakhir sebagian besar wilayah gurun Arab Saudi telah berubah menjadi lahan pertanian irigasi intensif
Arab Saudi tidak bisa mengandalkan air hujan Untuk mengairi lahan pertanian ini sebab curah hujan di area ini sangatlah minim.
BACA JUGA:Iran Vs Israel Perbandingan Kekuatan Militer 2 Negara Ini Siapa Lebih Hebat? Part 3
Satu-satunya cara yang masuk akal dan paling mungkin dilakukan adalah dengan menyedot air tanah yang berada terpendam jauh dibawah gurun.
Air-air tersebut di tambang dari kedalaman hingga 1 km lalu dipompa ke permukaan dan selanjutnya didistribusikan ketanaman melalui pipa irigasi Poros tengah.
Air dialirkankan ke lahan pertanian bentuk lingkaran yang luas dengan diameter hingga mencapai 1 km.
Dukungan dan insentif pemerintah kepada petani membuat pertanian Arab Saudi semakin maju dan berkembang.
BACA JUGA:Israel Bombardir Isfahan Iran, Apa yang Ada di Kota Itu?
BACA JUGA:Fasilitas Nuklir Iran di Kota Isfahan Aman dari Serangan Israel, Siap Respon Balik dengan Rudal
Sehingga saat ini tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri, Arab Saudi juga mampu menjadi negara yang mengekspor bahan pangan ke beberapa negara lain
Tercatat beberapa tahun terakhir produksi gandum Arab Saudi mencapai 700.000 ton, 634.000 ton semangka, 482.000 kentang, 312.000 ton tomat, dan 115.000 Ton mentimun.
Arab Saudi juga mengekspor sekitar 1,54 juta ton kurma tahun 2021 dan berhasil menempatkannya sebagai peringkat 1 negara penghasil kurma mengalahkan Mesir.