Bimtek PPIH Embarkasi Palembang sendiri diikuti panitia dari berbagai lintas sektor yang meliputi panitia Kemenag, Kesehatan, Imigrasi, Bea Cukai, Saudi Airlines, Bandara SMB II Palembang, TNI dan Polri.
BACA JUGA:CATAT! Ini Penempatan Hotel Jemaah Haji Indonesia di Makkah dan Madinah
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas telah meninjau kesiapan dapur penyedia catering untuk Jemaah haji di Mekkah.
Dapur yang dikunjungi, yaitu Rayat Al Motahedon di Al Syawqiyah.
Dapur ini akan menyiapkan katering untuk 4.065 jemaah perhari.
"Saya sore ini ke salah satu dapur katering jemaah. Kita lihat dapurnya representatif, besar, luas, dan bersih. Kecukupan bahan makanan kita tanyakan dan mereka meyakinkan," terang Gus Men.
Selain sarana memasak, dalam kunjungan ini, Gus Men mengecek kesiapan bahan makanan, proses kerja dapur, sanitasi, dan juga storage atau tempat penyimpanan bahan makanan.
Gus Men juga sempat berdialog dengan salah satu chef dan dua asisten yang berasal dari Banjarmasin dan Bandung.
Setiap dapur harus memiliki minimal dua chef dan empat asisten chef asal Indonesia.
Disinggung soal penggunaan produk bumbu Indonesia, Gus Men mengatakan tahun ini sudah lebih 70 ton bumbu yang didatangkan dari Indonesia.
Total kebutuhan lebih dari 200 ton.
"Ada 70 ton lebih dari total kebutuhan lebih dari 200 ton bumbu. Kita libatkan UMKM. Tahun lalu hanya 15 ton. Jadi jauh lebih baik," ujar Gus Men.
"Semoga tahun depan bisa dipenuhi sepenuhnya bumbu dari Indonesia sehingga cita rasa tidak jauh berbeda," sambungnya.
Ada delapan jenis bumbu yang didatangkan dari Indonesia, yaitu rendang, gulai, nasi kuning, nasi uduk, semur, sambel goreng, bumbu merah, dan bumbu dasar kuning.
Tahun ini, ada 57 dapur di Makkah dan 21 dapur di Madinah yang akan menyediakan katering bagi jemaah haji Indonesia.