Sebagai informasi, rupanya penyebab proyek ini tak kunjung selesi karena keterlambatan pengiriman material barang.
Sebab, proyek ini menggunakan material pembangunan yang berasal dari luar Kalimantan bahkan dari luar negeri.
Dimana salah satu material yang mengalami keterlambatan adalah material dari China sehingga membuat proyek tersebut rela harus molor.
Sebagai catatan, jika megaproyek tersebut tak bisa rampung sesuai jadwal maka sebetulnya perusahaan pelaksana harus membayar dengan kepada pemerintah.
BACA JUGA:Singapura dan Malaysia Kepincut, Inilah Megaproyek Desalinasi Super Canggih di Kalimantan Utara
BACA JUGA:Kapolda Bersama Klub Motor Berpatroli Keliling Jaga Kamtibmas di kota Palembang
Artinya, perusahaan kontraktor itu sudah mengalami 3 kali denda karena sudah 3 kali mengalami perpanjangan kontrak.
Informasi terbaru, hingga Maret 2024 kemarin progres pengerjaan proyek ini telah mencapai 85 persen.
Sedangkan berdasarkan perpanjangan kontrak, megaproyek ini diperkirakan akan rampung pada bulan Mei 2024.
Adapun proyek yang mengalami molor ini adalah Teras Samarinda yang berada di Kawasan Tepian Mahakam.
BACA JUGA:WOW KEREN! 5 Mobil Mewah Dengan Pintu Geser, Pas Buat Liburan Bareng Keluarga
Ketika megaproyek ini selesai terbangun, maka Kota Samarinda nantinya akan memiliki Amphiheater.
Hadirnya Amphiheater ini maka derah tersebut nantinya bisa menggelar pertunjukan hiburan seni dan sejenisnya.
Untuk memesan Amphiheater ini nantinya pemerintah juga bakal menyediakan aplikasi untuk difungsikan sebagai akses menyewa lokasi tersebut.
Kedepannya, bagi masyarakat yang ingin menyewa Amphiheater cukup memesan secara online.