Hal ini menjadikan semua yang memiliki kendaraan hemat dalam pembelian bahan bakar.
BACA JUGA:Aesan Gede dan Aesan Paksangko: Baju Adat Pernikahan Palembang, Begini Fakta Serta Filosofinya!
Selain itu juga mendukungnya program kampanye World Silent Day.
Dalam artian selama perayaan nyepi berlangsung, semua warga akan berdiam diri di dalam rumah tanpa pergi kemanapun itu.
Tindakan yang dilakukan ini membuat Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadikan setiap tanggal 21 Maret sebagai jatuhnya hari raya Nyepi tahun Saka.
Bahkan PBB pun menetapkan hari itu sebagai hari diam sedunia.
Perayaan Nyepi juga berhasil dalam mengurangi terjadinya pemanasan global. Mengapa demikian?
BACA JUGA:7 Senjata Tradisional Asli Sumatera Selatan, Nomor 4 Tersimpan di Museum London
Hari Raya Nyepi memberikan efek yang baik untuk lingkungan sekitar.
Selama perayaan itu juga, Pemerintah Bali mencatat bahwa daerahnya sukses menghemat listik sekitar 60 persen bila dibandingkan dengan hari biasanya.
Tidak cuma memikirkan dampak yang baik untuk keseimbangan lingkungan saja.
Ternyata hari raya Nyepi berhasil membuat semua pendatang ataupun wisatawan untuk melakukan self healing.
BACA JUGA:Mengenal Keindahan Tanjak dan Filosofinya: Telah Eksis Sejak Masa Kesultanan Palembang Darussalam
BACA JUGA:3 Makna Filosofis yang Terdapat Pada Rumah Limas Palembang yang Mungkin Kamu Belum tahu, Apa saja?