Belum Bisa Gabung WHO, Taiwan Siap Berbagi dan Minta Dukungan Indonesia

Rabu 15-05-2024,12:25 WIB
Reporter : Sulis Utomo
Editor : Kgs Yahya

Jhon Chen mengatakan, WHO saat ini memimpin pengembangan kesehatan masyarakat global, dan organisasi internasional utama dalam membela hak atas kesehatan semua orang.

BACA JUGA:Ini Alasan Infinix Note 40 Tahan Lama, Fitur Unggulan yang Tak Dimiliki Hp Lain

BACA JUGA:Keunggulan Motor Beat Street, Si Raja Jalanan, Dijamin Nggak Terjebak Macet

Namun karena pertimbangan politik yang dia anggap tidak masuk akal, lanjut dia, WHO terus mengecualikan Taiwan.

Hal itu, lanjut dia, berarti tidak hanya mengabaikan hak atas kesehatan 23 juta penduduk Taiwan, tetapi juga menghambat pencegahan, persiapan, dan tanggapan global dalam menghadapi darurat kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia.

Khusus dengan Indonesia, Taiwan memiliki hubungan persahabatan dan pertukaran antar masyarakat yang sangat erat. 

Saat ini, lanjutnya, 400.000 pelajar dan pekerja migran Indonesia tinggal di Taiwan.

BACA JUGA:Maarten Paes Bakal Main di Timnas Indonesia Vs Irak, Ini Reaksi Shin Tae-yong

BACA JUGA:Asing Kuasai Smelter Nikel Rp37 Triliun di Sulawesi Tengah, Ini Dampaknya Bagi Daerah Sekitar

Lebih dari 20.000 warga negara Taiwan di Indonesia untuk bekerja dan berbisnis. 

Selain itu, pertukaran wisatawan Taiwan-Indonesia setiap tahun mencapai hampir 500.000 orang,” paparnya.

Tidak seperti Indonesia, kata dia, Taiwan belum dapat bergabung dengan WHO dan berpartisipasi dalam konferensi dan mekanisme yang relevan. 

Taiwan juga tidak dapat memperoleh informasi dan sumber daya mengenai penyakit epidemic, serta tidak dapat bergabung dengan rantai pasokan dan jaringan logistik kesehatan masyarakat global.

BACA JUGA:Cari Motor Ramah Lingkungan? Cek 5 Andalan Honda Ini, Harganya mulai dari Rp15 Juta hingga 199 Juta

BACA JUGA:Ini 5 Keunggulan Honda Revo Fit, Bandel di Jalanan, Tak Bikin Kantong Bolong

Konsekuensinya, menurut dia, adalah terbentuk kesenjangan dalam jaringan keselamatan kesehatan masyarakat dan menciptakan resiko dalam pencegahan epidemi global, serta merugikan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat Taiwan dan Indonesia.

Kategori :