Belum Bisa Gabung WHO, Taiwan Siap Berbagi dan Minta Dukungan Indonesia

Rabu 15-05-2024,12:25 WIB
Reporter : Sulis Utomo
Editor : Kgs Yahya

Dalam beberapa tahun terakhir, kata dia, Taiwan telah membuat kemajuan dan kontribusi yang signifikan untuk meningkatkan kesehatan nasional. Taiwan juga bersedia berbagi pengalaman dan keahlian medis dengan dunia internasional.

“Saat ini Rumah Sakit National Taiwan University dan Rumah Sakit Far Eastern Memorial, bahkan telah melaksanakan berbagai proyek kerja sama dengan institusi medis Indonesia.

Antara lain berupa pelatihan tenaga medis, pertukaran akademis, dan penelitian klinis,” ujarnya.

BACA JUGA:Satu Satunya di Sumsel, Puskesmas Dempo Palembang Miliki Akses Layanan Ramah Disabilitas

BACA JUGA:Wakil Ketua 1 DPRD Kabupaten Muba Lakukan Kunjungan Kerja ke Kecamatan Babat Toman dan Lawang Wetan

Selain itu, ditambahkan dia, menanggapi rencana baru Pemerintah Indonesia untuk menyeleksi dan mengirim 10.000 tenaga medis yang akan mengikuti pelatihan di luar negeri, Taiwan bersedia berbagi pengalaman dalam pelayanan medis tingkat tinggi dan kesehatan masyarakat.

Taiwan juga siap menyediakan berbagai pelatihan profesional seperti asuransi kesehatan, manajemen medis, dan kedokteran klinis. 

Taiwan berharap dapat meningkatkan kerja sama bilateral dengan Indonesia di bidang medis untuk membantu Indonesia mewujudkan visi kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Taiwan sejatinya telah membantu WHO dalam menerapkan “Hak atas Kesehatan merupakan Hak Asasi Manusia”, tetapi hak kesehatan 23 juta penduduk Taiwan telah diabaikan oleh WHO karena faktor politik.

BACA JUGA:Pilihan Keluarga Pintar, SUV Ini Harganya Terjangkau dan Punya Daya Jelajah yang Kuat

BACA JUGA:Suka Nonton Video? Infinix Note 30 Pro Cocok Buat Kamu, Yuk Cek Spesifikasinya

Dalam kaitan ini, kami menyerukan kepada WHO dan mengajak seluruh lapisan masyarakat di Indonesia untuk melihat kontribusi jangka panjang Taiwan terhadap keselamatan kesehatan global dan hak asasi manusia di bidang kesehatan.

“Kami juga mendesak WHO untuk mempertahankan sikap terbuka dan fleksibel, menjunjung tinggi prinsip toleransi dan profesionalisme, serta secara proaktif dan pragmatis mengundang Taiwan untuk berpartisipasi dalam Sidang Majelis Kesehatan Dunia (WHA),” tegasnya.

Diakui Jhon Chen, Taiwan juga berkeinginan dan siap berpartisipasi dalam pertemuan, kegiatan dan mekanisme yang diadakan oleh WHO, termasuk Perjanjian Pandemi WHO yang sedang dinegosiasikan.

Taiwan bersedia bekerja sama dengan semua negara di seluruh dunia untuk mewujudkan visi piagam WHO bahwa “Kesehatan merupakan hak asasi manusia” dan tujuan pembangunan berkelanjutan PBB adalah untuk “tidak meninggalkan siapa pun”.

BACA JUGA:Ruas Tol Lima Puluh – Kisaran Sumut Gratis Mulai Hari Ini

Kategori :