Kabar mengenai hilangnya heli Bell 212 itu dengan cepat beredar di media sosial, sebelum dikonformasi kebenarannya oleh media-media massa mainstream.
BACA JUGA:Deretan 6 Kota Termodern di Dunia, Teknologi dan Bangunan Kotanya Sudah Maju Banget
Media lokal Mehr sempat melaporkan bahwa Raisi tak berada dalam helikopter nahas itu.
Disebutkan bahwa dia lewat jalan darat karena cuaca buruk.
Laporan Mehr lalu ditarik kembali setelah media pemerintah memastikan Raisi dan Abdollahian berada di dalam helikopter yang kecelakaan.
Media pemerintah Iran menggunakan istilah hard landing atau pendaratan keras, bukan crash atau jatuh.
BACA JUGA:Belum Bisa Gabung WHO, Taiwan Siap Berbagi dan Minta Dukungan Indonesia
Hard landing merujuk pada pengertian, pesawat mendarat dalam kecepatan melebihi semestinya.
Biasanya disebabkan beberapa alasan, seperti kondisi cuaca, permasalahan pada pilot, atau kerusakan mesin.
Setelah helikopter dipastikan hard landing atau jatuh dan Raisi dinyatakan hilang, kabar tersebut segera beredar ke luar Iran.
Presiden Ilham Aliyev yang baru saja bertemu Raisi mengungkapkan keprihatinan serius.
“Hari ini, setelah bertemu dengan Presiden Republik Islam Iran, Ebrahim Raisi, kami sangat khawatir dengan pemberitaan bahwa helikopter yang membawa pejabat tinggi melakukan pendaratan darurat di Iran. Doa kami kepada Tuhan Yang Maha Esa menyertai Presiden Ebrahim Raisi serta delegasi pendampingnya. Sebagai negara bertetangga, bersahabat dan bersaudara, Republik Azerbaijan siap memberikan segala bentuk bantuan,” kata Aliyev, dalam pernyataan di media sosial X.
Arab Saudi dan Qatar juga menyampaikan keprihatinan seraya menawarkan bantuan yang diperlukan untuk Iran.
Negara-negara Arab lain seperti Uni Emirat Arab dan Kuwait menawarkan bantuan serupa.