"Karena itu, di area Masjid Nabawi ditempatkan petugas khusus di seluruh sektor," katanya.
Nantinya, petugas inilah yang akan membantu pemulangan jamaah.
"Bisa diantar ke hotel oleh petugas, atau menghubungi ketua kloternya," katanya.
Sejumlah jamaah yang berada di kawasan Nabawi memang mengaku sedikit bingung.
"Alhamdulillah akhirnya dibantu petugas," kata Isqaha, jamaah asal embarkasi Lampung.
Sebanyak 3.425 jamaah Indonesia yang tergabung dalam delapan kelompok terbang (kloter) pertama telah diberangkatkan ke Makkah menggunakan bus.
Sebelumnya calon jamaah haji tersebut sudah berada di Madinah selama sembilan hari.
Tim Media Center Kementrian Agama, Widi Dwinanda mengatakan, sebelum melaksanakan umrah wajib para jamaah tersebut akan mengambil miqat makani (tempat) untuk berihram di Masjid Dzilhulaifah atau biasa disebut Bir Ali.
Widi menambahkan karena bus yang membawa jemaah hanya diizinkan berhenti 15-30 menit di Bir Ali.
Calon jemaah haji diimbau agar memakai kain ihram, mandi, dan berwudhu dari hotel masing-masing guna menghemat waktu.
Selanjutnya, jamaah tinggal salat sunnah dan niat umrah di Bir Ali.
Selain itu, menurut Widi, bagi jemaah yang sedang dalam kondisi kurang sehat, lansia dan disabilitas disarankan untuk tidak turun dari bus.
Niat umrah bisa dilakukan di atas kendaraan saat tiba di Bir Ali.