Dalam gambar yang diambil dari sebuah video, terlihat kobaran api melalap wilayah Tel As-Sultan, memperlihatkan betapa dahsyatnya dampak serangan tersebut.
BACA JUGA:Hamas Tembakan Rudal dari Rafah, Warga Israel Ketakutan
BACA JUGA:Israel Tantang Mahkamah Internasional! Serang Sporadis Rafah Palestina
Penduduk Rafah kini harus berjuang untuk bertahan hidup di tengah reruntuhan.
Mereka hidup di tengah ancaman serangan yang sewaktu-waktu terjadi.
Serangan Israel ke wilayah Gaza, termasuk Rafah, sering kali menyasar kawasan padat penduduk dan menyebabkan banyak korban jiwa serta kerusakan infrastruktur yang parah.
Tidak Ada Tempat Aman di Rafah
Pengungsi Rafah mengatakan, mereka tidak memiliki tempat untuk aman untuk berlindung.
Duduk di samping jenazah kerabatnya, Abed Mohammed Al-Attar mengatakan, Israel berbohong ketika mereka memberitahu warga daerah barat Rafah aman.
Saudara laki-lakinya, ipar perempuannya dan beberapa kerabatnya tewas dalam kebakaran yang disebabkan serangan udara Israel itu.
"Tentara adalah pembohong. Tidak ada keamanan di Gaza, tidak ada keamanan, tidak bagi anak-anak, bagi orang lanjut usia, atau perempuan, di sini ia (saudara saya) bersama istrinya, mereka syahid," kata Al-Attar pada Senin, 27 Mei 2024.
"Apa yang mereka lakukan hingga pantas menerima ini? Anak-anak mereka menjadi yatim-piatu," tambahnya.
Begitu banyak korban berjatuhan sampai-sampai sejumlah rumah sakit di Rafah tidak mampu menampungnya.
Rumah sakit lapangan Komite Palang Merah Internasional juga sudah tidak sanggup merawat korban luka.
Petugas medis mengatakan beberapa dipindahkan ke rumah sakit di Khan Younis di Gaza utara.