Diva mengaku belajar banyak hal terkait materi kepemimpinan, Self Improvment dan juga kesadaran sosial.
Dari berbagai materi tersebut, Diva menyadari menjadi aktivis tidak hanya berhenti ketika telah meninggalkan label mahasiswa.
“Tapi menjadi aktivis adalah amanah yang tetap berlanjut.
BACA JUGA:Bakal Terapkan Layanan Berbasis Digital, BPN Muba Sosialisasikan Tentang Sertipikat Tanah Elektronik
BACA JUGA:Lepas Kloter 14, Kakanwil Kemenag Sumsel Imbau Jemaah Haji Kompak dan Taat Aturan
Bahkan ketika telah memiliki identitas baru di masyarakat kelak,” ungkap Diva.
Sedangkan Danya Putri Alifa, Penerima Manfaat BAKTI NUSA Angkatan 13 Wilayah Surabaya mengatakan, pengalaman yang dia dapat selama proses Cross Activist Coaching bersama Kak Falasifah, Manajer Wilayah Semarang, terasa sebagai perjalanan yang menggali kekayaan pengetahuan dan inspirasi.
“Saya diberikan wawasan yang mendalam mengenai berbagai aspek bisnis dan akademik, yang juga disertai dengan pemahaman yang lebih dalam tentang interkoneksi di antara keduanya,” papar Danya.
Danya menambahkan, dalam Cross Activist Coaching mereka membahas peluang-peluang baru yang membuka pintu bagi perluasan jaringannya di kedua ranah tersebut, yang berpotensi mengubah arah perkembangan karier.
BACA JUGA:Lepas Kloter 14, Kakanwil Kemenag Sumsel Imbau Jemaah Haji Kompak dan Taat Aturan
BACA JUGA:Segini Besaran Gaji Kepala Desa dan Perangkat Desa Setiap Bulan?
Diskusi tentang proyek kepemimpinan yang sedang dilaksanakan oleh manajer wilayah tidak hanya memberikan gagasan-gagasan baru, tetapi juga memberi dorongan bagi saya untuk mengimplementasikan konsep kepemimpinan tersebut dalam konteks praktis sehari-hari.
Dengan tambahan informasi mengenai persiapan karir yang disampaikan, saya merasa lebih siap untuk menghadapi tantangan dan mencapai kesuksesan di masa yang akan datang”.
Terakhir, Fitriawati, Koordinator Pembinaan BAKTI NUSA, berharap kegiatan ini dapat memperluas koneksi dan menambah kompetensi dari para penerima manfaat BAKTI NUSA.
“Harapannya melalui program Cross Activist Coaching ini, selain menjalankan kehidupan sebagai aktivis, penerima manfaat perlu memiliki kesadaran tidak hanya bertanggung jawab untuk selesai dengan masalah sendiri tetapi juga berupaya untuk menyelesaikan permasalahan umat," ungkapnya.
BACA JUGA:Bawaslu OKU Timur Awasi Ketat Pelaksanaan Pilkada 2024, Tekan Politik Uang