PALPRES.COM- Fakta baru, serangan militer Israel ke Rafah yang menewaskan 45 warga Palestina menggunakan senjata mematikan buatan Amerika Serikat (AS).
Kota Rafah berada di Jalur Gaza bagian Selatan Palestina, yang mana daerah ini merupakan zona aman untuk para pengungsi.
Namun serangan Israel beberapa Waktu lalu telah memporak-porandakan kamp pengungsian dan menyebabkan puluhan korban berjatuhan.
Ahli amunisi mengungkapkan, jika senjata yang digunakan Israel untuk melancarkan serangan militer ke Rafah merupakan buatan AS.
BACA JUGA:Militer Israel Kembali Gempur Rafah, 12 Warga Sipil Palestina Tewas Akibat Serangan Udara
BACA JUGA:Ramai Seruan All Eyes on Rafah' di Media Sosial, Ini Makna dan Penjelasannya
Terungkap jika nomor seri yang terlihat pada pecahan amunisi tersebut cocok dengan nomor seri produsen suku cadang GBU-39 yang berbasis di California, AS.
Dengan demikian, bom-bom yang digunakan untuk menghancurkan Rafah adalah buatan AS.
Dilansir dari kantor berita lokal, bagian-bagian senjata yang dijatuhkan ke Rafah terekam dalam sebuah video.
Bagian senjata tersebut teridentifikasi ekor bom dengan diameter kecil GBU-39 buatan AS.
BACA JUGA:Slogan ‘All Eyes on Rafah’ Jadi Trending Topic Dunia dan Media Sosial, Ini Artinya
Perwira Artileri Angkatan Darat Inggris,Chris Cobb-Smith mengatakan, GBU-39 merupakan sebuah senjata amunisi yang diproduksi Boeing dengan presisi tinggi.
Senjata ini dirancang untuk menyerang target dan menimbulkan kerusakan tambahan yang rendah.
Apabila digunakan di daerah padat penduduk, senjata ini sangat membahayakan.