Jika Hamas tak bisa memenuhi apa yang tertulis dalam peta gencatan senjata tersebut, maka Israel dipersilahkan meneruskan operasi militernya di Gaza.
BACA JUGA:Speknya Gahar, Motor Listrik Sunra Dream Bisa Lari Sejauh 120 KM
BACA JUGA:Bisa Surplus Miliaran, GREAT Edunesia Bagikan Kiat Sukses Pengelolaan Wakaf Produktif
Juga sebaliknya berlaku, jika Israel yang melakukan pelanggaran.
Namun usulan Presiden AS ini, sepertinya langsung dimentahkan oleh Benjamin Netanyayu.
Karena gencatan senjata baru bisa terwujud di Gaza, jika kekuatan Hamas sudah hancur.
Selain itu, Israel mensyaratkan akan menyetujui gencatan senjata jika seluruh sandera dibebaskan dan Hamas tak lagi jadi ancaman bagi Negara dan Rakyat Israel ke depan.
BACA JUGA:24 Catar Akpol Memenuhi Syarat Alias Lulus, 3 Kuota Khusus Mabes Polri
BACA JUGA:Terima Kunci Rumah Baru dari Pj Walikota Palembang Ratu Dewa, Fauzi: Kami Tak Lagi Kehujanan
Hamas pun sepertinya setali tiga ulang dengan Israel.
Hamas juga menegaskan bisa menyetujui gencatan senjata, jika Israel menghentikan serangannya ke Gaza.
Selama Israel masih melakukan serangannya ke Palestina, selama itu pula Hamas akan memberikan perlawanan.
Melihat posisi kedua belah pihak, sepertinya gencatan senjata antara Hamas dan Israel masih sangat sulit untuk terwujud dalam waktu dekat.
BACA JUGA:Ini Cara Berkurban Saat Idul Adha, Awas Jangan Salah Kaprah!
Kondisi ini jelas memprihatinkan dunia internasional.