Dalam lomba pasti ada yang menang dan kalah.
Aufa berpesan kepada peserta untuk tidak kecewa kalau kalah dan jangan pula larut dalam euforia ketika menang.
“Kalah ataupun menang, kalian adalah 'Sang Juara' dari sekolah masing-masing. Kalian berkompetisi dengan membawa nama sekolah. Itu sebuah kebanggaan,” ujar Aufa.
Untuk itu, ia minta semua peserta harus dapat menerima apapun hasilnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Museum Negeri Sumsel Chandra Amprayadi dalam laporannya mengatakan, dalam lomba Sang Juara “Payo ke Museum” tingkat SMA/SMK/MA se-Provinsi Sumsel Tahun 2024, pihaknya masih bekerja sama dengan Palembang Ekspres untuk keenam kalinya sejak 2019.
Lomba Sang Juara 2024 terdiri atas Babak Penyisihan yang dilaksanakan pada 5 sampai 15 Juni 2024 dan Babak Grand Final pada 20 Juni 2024.
Setelah acara pembukaan, langsung dilanjutkan dengan Babak Penyisihan yang diikuti peserta dari SMA Negeri 5 Palembang.
Peserta lomba berjumlah 3.000 siswa dari 31 SMA/SMK/MA di Kota Palembang, Kabupaten Banyuasin, Ogan Ilir, dan Muara Enim.
Setiap sekolah membawa 100 peserta yang akan berkompetisi di babak penyisihan dengan sistem gugur.
Hanya yang meraih 5 besar lanjut ke Babak Grand Final.
Adapun komposisi soal, 40 persen tentang permuseuman, 30 persen soal sejarah Indonesia, dan 30 persen tentang sejarah lokal, kebudayaan, dan pengetahuan umum.
Dalam pelaksanaan lomba, jelas Chandra, peserta hanya perlu menjawab setiap soal dengan jawaban Benar atau Salah.
Para Grand Finalis akan memperebutkan hadiah berupa Trophy Bergilir Gubernur Sumsel, sertifikat, cenderamata, dan uang pembinaan sebesar Rp5 juta untuk juara umum.
Kemudian trofi, sertifikat, cenderamata, dan uang pembinaan sebesar Rp3,5 juta untuk Juara I; Rp3 juta untuk Juara II, dan Rp2,5 juta untuk Juara III.
Kemudian Rp1,5 juta untuk Juara Harapan I; Rp1,25 juta untuk Juara Harapan II; Rp1 juta untuk Juara Harapan III; dan Rp500 ribu untuk masing-masing 5 siswa/siswi juara favorit.
Total hadiah senilai Rp30 juta.