Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan, masuknya nama Israel dalam daftar hitam PBB, merupakan suatu kesalahan.
BACA JUGA:Motor Listrik Terbaru Honda Bisa Tempuh Jarak 80 Km Sekali Isi Daya, Dibandrol Seharga Rp5 Jutaan
BACA JUGA:Lowongan Kerja Terbaru Pegawai PPNPN Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Lulusan SMA SMK
Benjamin Netanyahu menegaskan, keputusan tersebut adalah sebuah kesalahan yang dilakukan oleh PBB.
Dalih Benjamin Netanyahu, karena militer Israel adalah yang paling bermoral sedunia.
Sehingga tak mungkin, dengan sengaja melakukan pelanggaran hingga menyebabkan anak-anak menjadi korban.
Sementara Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan mengaku kaget, saat mendapat informasi negaranya masuk dalam daftar hitam PBB.
BACA JUGA:5 Ciri-Ciri Bayi Tidak Bisa Melihat, Orang Tua Wajib Kenali Sedini Mungkin
BACA JUGA:Rayakan HUT Ke-54 Tahun, Astra Motor Gerakkan Aksi Donor Darah Serentak Seluruh Indonesia
Gilad Erdan menilai, keputusan Sekjen PBB Antonio Guterres itu, merupakan sebuah kesalahan.
Bahkan Gilad Erdan menuding, yang pantas masuk dalam daftar hutam PBB adalah Sekjen PBB itu sendiri.
Karena Sekjen PBB dinilai Gilad Erdan telah mendorong aksi terorisme yang didasarkan kebencian pada Israel, dengan memasukkan negara itu ke daftar hitam PBB.
Sementara itu, juru bicara Guterres, Stephane Dujarric, membenarkan pihaknya telah memberitahukan kepada Dubes Israel Gilad Erdan, terkait masuknya negara zionis itu dalam daftar hitam PBB.
BACA JUGA:Cegah Polarisasi Jelang Pilkada Serentak 2024, Diskominfo OKI Ajak Media Sebarkan Narasi Inklusif
BACA JUGA:Barisan Serang Timnas Indonesia Tumpul Lawan Irak, Efek Pencoretan 4 Bomber
“Pada 14 Juni 2024 mendatang Dewan Keamanan PBB akan menerima laporan terkait daftar hitam pelanggaran pada anak-anak pada 2023.