Tarakan Field Manager Cahyo Tri Mulyanto mengajak kegiatan ini sekaligus dimanfaatkan sebagai refleksi diri untuk terus berkolaborasi dalam menjaga kelestarian keanekaragaman hayati.
Menurut Cahyo, penanaman pohon di lahan kritis daerah aliran sungai bertujuan meningkatkan debit air di Bendungan Binalatung dalam jangka panjang.
Pada kegiatan penanaman ini, PEP Tarakan Field berkolaborasi dengan Badan Wilayah Sungai Kalimantan V (BWS) yang berlokasi di Bendungan Binalatung dan beririsan dengan hutan lindung di bawah wewenang Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kota Tarakan.
Kolaborasi dengan BWS dan KPH bertujuan merestorasi fungsi lahan di daerah aliran sungai yang mulai tergerus erosi.
BACA JUGA:PEP Bunyu Field Tajak 2 Sumur di Awal Tahun 2023, Yuk Lihat Tujuannya Untuk Apa
Pada tahun 2022, PEP Tarakan Field pernah bersinergi dengan KPH untuk pengembangan wilayah eduwisata Gunung Selatan.
Bendungan Binalatung merupakan salah satu embung yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Kota Tarakan.
Permasalahan yang muncul beberapa tahun terakhir adalah turunnya debit air terutama di musim kering.
Karena itu, penanaman bambu diharapkan dapat meningkatkan jumlah debit air di embung.
BACA JUGA:Lapangan Bekapai PHM Raih Kinerja Keselamatan Unggul Dengan 12 Tahun Tanpa Kecelakaan Kerja
”Bambu dikenal memiliki manfaat mencegah erosi akibat aliran air, meningkatkan volume air, dan menyerap karbondioksida,” tambah Cahyo.
Selain bambu, PEP Tarakan Field juga menanam 100 bibit pohon terap yang merupakan yang merupakan tanaman endemik yang jumlahnya makin hari makin berkurang di Tarakan.