GAGAL TOTAL! Suku-suku di Gaza Tolak Bujukan Israel Gantikan Hamas

Selasa 25-06-2024,04:52 WIB
Reporter : Sulis Utomo
Editor : Sulis Utomo

Dia juga minta, agar adanya jaminan bagi perlindungan bagi warga hingga rekonstruksi di Palestina selesai.

BACA JUGA:Make Over Beauty Class, Belajar Flawless Make up Look Bersama Joana Angelika, Cocok Dipakai ke Acara Apapun

BACA JUGA:Hasil Babak Pertama Piala AFF U16 2024: Indonesia U16 vs Filipina U16, Skor 0-0 Garuda Muda Buang Peluang

Sementara itu sebelumnya, pihak Kepresidenan Palestina menegaskan bahwa menghentikan agresi Israel terhadap rakyatnya adalah prioritas nasional utama untuk saat ini.

Kepresidenan Palestina menolak rencana apapun yang tak sesuai dengan prioritas utama nasional, karena hal itu tidak dapat diterima.

Pernyataan pihak Kepresidenan Palestina tersebut, terkait digulirkannya Rencana Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant untuk masa depan Jalur Gaza.

Rencana Gallant terinspirasi oleh “Proyek Emirates”.

BACA JUGA:Update Terbaru, Pencairan PKH BPNT Juli-Agustus Dimulai 1 Juli 2024

BACA JUGA:Miliki Desain yang Lebih Futuristik, Daihatsu All New Xenia 2024 Bakal Jadi Terdepan di Kelas MPV

 “Proyek Emirates” dimulai sekitar sepuluh tahun yang lalu oleh profesor sayap kanan, Mordechai Kedar.

Saat itu, anggota Institut Studi Begin-Sadat tersebut mengklaim Rencana Emirat Palestina adalah satu-satunya solusi yang layak untuk konflik Israel-Palestina.

Mordechai Kedar mengindikasikan, bahwa Tepi Barat akan terhubung dengan suku dan keluarga.

Selain dengan pihak Hamas, yang muncul sepuluh tahun lalu dan kini memerintah Gaza.

BACA JUGA:DESAIN KLASIK DAN MEMUKAU! Intip Spesifikasi Dari Motor Kawasaki W230

BACA JUGA:Jaga Lingkungan, PT Bukit Asam Ajak Masyarakat Bersih-bersih Sungai Enim

Mordechai Kedar menekankan, bahwa “Proyek Emirates” didasarkan pada model sukses Uni Emirat Arab.

Kategori :