Pada materi shifting paradigm tersebut, Muh. Shirli Gumilang membekali santri dengan seperangkat kerangka berfikir.
Sehingga para Santri Kelas Akhir, siap menapaki dunia pasca eTahfizh.
Pada sesi kealumnian, para santri mendapatkan sharing program-program alumni dari Masykur Huda, Officer bagian Kealumnian GREAT Edunesia.
Usamah Imam K.A.K, Alumni eTahfizh Angkatan I yang saat ini kuliah di UIN Walisongo Semarang, didapuk membawakan materi tentang campus survival pada sesi terakhir.
Usamah Imam selama hampir dua jam, membagikan kepada para santri cara survive di kampus.
Mulai dari menata niat hingga cara mengelola finansial bagi mahasiswa.
PIC Program Kelas Pendadaran, Ari, menyampaikan pada sesi penutupan bahwa kelas pendadaran adalah pembekalan terakhir untuk penguatan sebelum para santri meninggalkan eTahfizh.
BACA JUGA:Berikut 7 Manfaat Kayu Putih Bagi Kesehatan Tubuh, yuk Simak Ulasannya
BACA JUGA:BNNK Lubuklinggau Adakan Penyuluhan dan Tes Narkoba Bagi Anggota TNI Kodim 04/06
"Rentetan materi kelas pendadaran ini mengajak antum melihat darimana dan akan kemana,” ungkap Ari,
Hari pertama, Ari mengajak flashback perjalanan tiga tahun di eTahfizh dan materi kedua mengajak para menyiapkan diri selepas di eTahfizh.
“Semoga antum mampu meresapi tiap materi dengan baik, “ tukas Ari.