"Ini kebanyakan ada teman yang ingin maju sebagai calon di Pilkada serentak, jadi kami memberikan 2 pilihan mengundurkan diri atau kami berhentikan, " Katanya.
BACA JUGA:Ada BLT Rp 5 Juta yang Siap Salur Juli Mendatang, Bukan Bansos PKH, BLT MRP maupun BLT BPNT Kemensos
BACA JUGA:POSITIF DICAIRKAN! BLT MRP Mitigasi Pangan Keluar Di Bulan Juli? Simak Faktanya
Bukan tanpa alasan, menurut Tito ia tidak pernah menghalangi hak politik untuk memilih dan dipilih, namun ia inginkan Pilkada yang fair.
"Tentunya sebelum 40 hari pendaftaran pilkada, kami ingin teman-teman menciptakan lingkungan pilkada yang fair, " ungkapnya.
Tito juga menerangkan bahwa ia tidak ingin adanya kecemburuan dari pihak kontestan lain, yang tidak menjabat sebagai PJ Gubernur.
"Kita tau PJ Gubernur agak sedikit susah dalam bermanuver politik, dan juga kami tidak ingin adanya keterlibatan pemerintah dalam Pilkada serentak.
BACA JUGA:Lowongan Kerja terbaru Perusahaan BUMN PT Pegadaian Terbuka untuk Semua Jurusan
Ia juga menambahkan bahwa dengan adanya rolling ini, akan meningkatkan kualitas pengalaman dari pejabat negera.
"Tentunya rolling ini bukan hanya sekedar rolling, tapi kami ingin adanya teman-teman yang menjadi PJ lebih mengayomi masyarakat, " tuturnya.