Termasuk serangan malware, phishing, dan disinformasi.
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Wilayah Sumsel Hari Ini 6 Juli 2024, Awan Tebal Berpotensi Hujan
BACA JUGA:Pelabuhan Tanjung Carat Dibangun Tahun Ini, Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi Ikuti Arahan Menhub RI
Serangan-serangan ini, menurut Jojon Novandri, tidak hanya mengancam keamanan data pribadi dan organisasi, tetapi juga berdampak signifikan terhadap stabilitas demokrasi.
Menurut Jojon Novandri, ancaman siber yang terjadi dapat merusak kepercayaan publik terhadap institusi pemerintah.
Selain, mengganggu proses demokrasi yang sehat.
Jojon menambahkan generasi milenial, khususnya yang tergabung dalam Relawan Perisai Prabowo, merasa terpanggil karena memiliki peran penting dalam menjaga keamanan data.
BACA JUGA:Warganya Siap Pindah! Ini 11 Calon Provinsi Baru di Jawa Tengah
Relawan Perisai Prabowo didorong untuk lebih kritis dan tanggap terhadap informasi yang diterima di media, terkait cara menghindari bahaya siber.
"Milenial adalah agen perubahan.
Kami percaya mereka memiliki potensi besar untuk menjadi penjaga keamanan data di era digital," tambah pria yang akrab disapa Jojon itu.
Sementara Ketua Umum SMSI, Firdaus, menjelaskan bahwa ancaman kebocoran data telah menjadi perhatian serius pengusaha media online.
BACA JUGA:Hasil Pertandingan Perempat Final Euro 2024: Prancis Singkirkan Portugal Lewat Drama Adu Penalti
BACA JUGA:Nubia Red Magic 9 Pro, Inilah Raja Baru HP Gaming, Kerennya Keterlaluan!
Hampir setiap hari, lanjut Firdaus, anggota SMSI mendapat serangan siber.