Kelompok tersebut sengaja “dihadirkan” untuk orang-orang yang dianggap non-ekstremis.
Umumnya kelompok ini populer di kalangan umat Kristen di Lembah Beqaa dan Lebanon utara.
BACA JUGA:Total 2 Penjabat Kepala Daerah di Sumsel yang Sudah Mundur demi Ikut Pilkada Serentak 2024
BACA JUGA:Ponpes Muhammadiyah Darussalam Seri Kembang OI Terbakar, Rumah Zakat Salurkan Bantuan Ini
Brigade Perlawanan Lebanon pertama kali terlibat pertempuran pada 1998.
Lebih dari 300 operasi milisi ini lakukan, sebelum Israel menarik diri dari Lebanon selatan pada 2000.
Kelompok ini juga terlibat dalam Perang Lebanon pada 2006 dengan Israel.
Milisi kerap digambarkan sebagai anak Hizbullah.
BACA JUGA:Harga Emas Antam dan UBS Hari Ini 16 Juli 2024 Ikutan Naik, Cek Daftarnya
BACA JUGA:WADUH! Baru Saja Tetapkan Siaga Darurat Karhutla, Lahan di Ogan Ilir Kembali Terbakar
Berperang di bawah bendera dan struktur komando Hizbullah, namun setidaknya secara nominal terpisah di masa damai.
Unit Brigade Perlawanan Lebanon terlibat dalam Perang Saudara Suriah.
Umumnya mereka tidak terlibat dalam kontak senjata secara langsung.
Unit ini hanya mendukung Hizbullah secara logistik, bertindak sebagai penghubung antara kelompok perlawanan Islam pimpinan Hassan Nasrallah tersebut dan komunitas Kristen dan Sunni.
BACA JUGA:Kemarin Turun, Harga Emas Antam di Palembang Hari Ini Naik Lagi, Berapa per Gram?
BACA JUGA:Breaking News: Justin Hubner Resmi Dipulagkan Cerezo Osaka ke Wolverhampton Wanderers U-21!