PALPRES.COM- Sejumlah wilayah di Indonesia dilanda fenomena Bediding.
Bediding merupakan suhu dingin yang terjadi saat musim kemarau.
Fenomena Bediding ini terjadi lantaran dipengaruhi Angin Monsun Australia.
Kondisi ini ramai jadi perbincangan warganet yang menceritakan suhu di daerah mereka yang terasa sangat dingin dibandingkan hari biasanya.
BACA JUGA:22 Hari Tanpa Hujan di IKN, BMKG Modifikasi Cuaca Percepat Pembangunan Infrastuktur
BACA JUGA:Hujan Jadi Tantangan Terbesar Pembangunan Bandara IKN, Menhub: Sebulan Hanya 8 Hari Cerah
Suhu dingin ini menurut warganet bukan hanya dirasakan saat pagi hari saja.
Tetapi juga dirasakan pada malam hari yang melanda di sejumlah wilayah di Indonesia.
Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Guswanto menjelaskan fenomena Bediding terjadi karena dipicu adanya Angin Monsun Australia.
Angin Monsun Australia memiliki sifat yang cenderung kering dan sedikit membawa uap air.
BACA JUGA:Pertamina Patra Niaga Sumbagsel Sosialisasikan QR Code Pertalite, Salurkan BBM Tepat Sasaran
BACA JUGA:Cara Cek Penerima Bansos BPNT Tahap 3 dari Kemensos Pakai KTP, dan Simak Juga 4 Fakta Menariknya!
Hal itu membuat musim kemarau di Indonesia menjadi terpengaruh.
Angin Monsun Australia bertiup dari Australia, lalu melintasi benua Asia dengan melalui wilayah Indonesia dan juga perairan Samudera Hindia yang dikenal memiliki suhu permukaan laut relatif rendah atau dingin.
“Suhu dingin ini terasa pada malam hari, karena di waktu itu suhunya bisa mencapai titik minimum,” ungkap Guswanto yang dikutip Rabu, 17 Juli 2024.