Paling tidak, secara tak langsung “bayang-bayang” Iran ada dalam serangan itu.
Soalnya, Gerilyawan Houthi Yaman adalah proxy dari Republik Islam Iran.
Selain itu, banyak alutsisa yang digunakan Houthi diproduksi oleh Negara Persia tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, Houthi sukses membom Kedubes AS di Tel Aviv, Israel, Jumat 19 Juli 2024 waktu setempat.
Serangan telak ke distrik pusat yang menjadi lokasi sejumlah misi diplomatik, termasuk kantor cabang Kedutaan Besar AS, menewaskan seorang pria 50 tahun dan melukai 10 lainnya.
Houthi adalah kelompok perlawanan Islam di Yaman.
Kelompok perlawanan Islam ini merupakan sekutu pejuang Hamas di Palestina dan Hizbullah di Lebanon.
BACA JUGA:Menkominfo Cek Security Operation Center PDNS 1, Hasilnya Bikin Lega
Pasca perang antara Hamas dan Israel meletus Oktober 2023 lalu, Gerilyawan Houthi aktif menyerang secara sporadis kepada kapal-kapal Israel atau kapal yang tengah berlayar di Laut Merah dengan tujuan pelabuhan di Israel.
Teror Houthi baru akan berhenti, jika Israel sudah hengkang dari Bumi Palestina.
Gerilyawan Houthi secara terbuka sudah menyatakan bertanggung jawab, atas serangan drone peledak di Kedubes AS di Tel Aviv, Israel,
Saat itu Houthi menembakkan 1 rudal balistik dan 4 drone peledak ke Tel Aviv, Israel.
BACA JUGA:Kepulauan Solomon Terjun Bebas, Buat Indonesia Naik Peringkat ke-133 di Ranking FIFA