Lalu ada juga yang mengimingi dengan pembelian produk dengan harga khusus sampai ada yang menawari kerja.
BACA JUGA:UPDATE IKN! Begini Kondisi Pembangunan RS Hermina, Hunian ASN dan Hunian Polri Hingga BIN
BACA JUGA:Harga Cabai Semakin Pedas di Minggu Ketiga Juli, yuk Simak Ulasannya
Tak hanya itu saja, Kiki juga menghimbau masyarakat untuk lebih teliti ketika ada penawaran melalui online.
Termasuk juga jika ada yang meminta untuk mengklik link yang kurang jelas, hingga diminta untuk mengunduh file dari seseorang yang tidak dikenal.
“OJK menemukan data pribadi konsumen produk keuangan kerap digunakan, seperti untuk pertukaran data pemasaran serta tujuan komersial,” jelasnya.
Bahkan dari hasil temuan kasus yang diperoleh sudah dilaporkan ke pihak kepolisian, hal ini terjadi karena ada unsur pidana.
BACA JUGA:Kloter KJT-30 Tutup Fase Pemulangan Jemaah Haji Indonesia 2024, Diberangkatkan dari Madinah
BACA JUGA:CPNS 2024 Dibuka Bulan Ini, Simak 4 Tahapan Seleksinya
Selain mengingatkan masyarakat, OJK juga mengingatkan agar pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) bisa meningkatkan proses know your customer (KYC).
Hal ini diketahui untuk melakukan mitigasi risiko penyalahgunaan data pribadi masyarakat, termasuk juga konsumen dari pihak yang tidak bertanggung jawab.
Untuk meminimalisir penyalahgunaan data pribadi, OJK juga terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait lainnya.
OJK juga akan terus memastikan agar perlindungan konsumen pada sektor jasa keuangan tetap terjaga.
BACA JUGA:Kapal LCT Cita XX Muatan BTS Kominfo Belum Ditemukan, Tim SAR Gabungan Sisir Perairan Papua
BACA JUGA:Palembang Terapkan Contraflow, Berikut Perbedaan Contraflow dengan One Way, Jangan Sampai Keliru!
Sebagai informasi, beberapa waktu lalu sempat viral terkait adanya penjualan minyak goreng murah yang dibanderol dengan harga Rp5.000 per liter.