Joe Biden minta agar Israel dan Hamas menyetujui peta perdamaian yang dia usulkan sebelumnya.
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Optimis Sawit Bakal Jadi Komoditas Penting Buat Perekonomian Sumsel
BACA JUGA:Solusi Sehat yang Lezat, Inilah Manfaat Luar Biasa Oatmeal Untuk Asam Lambung
Dalam peta perdamaian itu, memuat 3 fase perdamaian antara Israel dan Hamas yang didukung AS.
Salah satu poinnya, yakni memulangkan sandera yang tersisa dan melakukan gencatan senjata yang diperpanjang.
Sementara itu, protes telah berlangsung di pelosok AS selama berbulan-bulan, sebagai tanggapan atas cara Biden menangani perang di Gaza.
Termasuk anggota Dewan AS juga melakukan hal yang sama.
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi Siap Dukung 100 Persen Kongres PMII
BACA JUGA:Kerjakan 83 Proyek PSN, Waskita Karya Dapat Apresiasi Dari Pemerintah
Seperti yang dilakukan Rashida Tlaib, anggota Dewan AS asal Michigan, dalam sidang Kongres Rabu 24 Juli 2024 kemarin.
Saat itu Rashida Tlaib melakukan aksi protesnya, saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato dalam sidang Kongres AS.
Dalam aksi protesnya, Rashida Tlaib yang merupakan keturunan Palestina-Amerika ini mengacungkan tanda bertuliskan “penjahat perang” di satu sisi, dan “bersalah atas genosida” di sisi lain.
Sedangkan sebelumnya jelang Netanyahu berpidato di depan Kongres AS, Rashida Tlaib menyebut Perdana Menteri Israel itu sebagai “penjahat perang.”
BACA JUGA:Menteri PUPR Basuki Hadimujono Pastikan Ruas Tol Kartasura-Klaten Selesai Akhir Agustus 2024
BACA JUGA:Punya Fitur Moderen, Royal Enfield Hunter 350 Tahun 2024 Harganya Terjangkau
Mengundang Perdana Menteri Israel untuk berpidato di Kongres AS, menurut Rashida Tlaib sangat memalukan.