Tahun ini mengalami peningkatan, ada 70 ton bumbu nusantara yang diekspor ke Saudi.
“Dan tentu potensi ke depan akan terbuka lebar, karena kebutuhannya menurut perhitungan kami mencapai 300 ton,” ktaa Gus Menteri.
Kedua, pengiriman daging dam petugas dan jemaah dalam bentuk kemasan daging olahan.
BACA JUGA:Kabar Baik! Sukses dengan Ramah Lansia, Kemenag Segera Siapkan Layanan Haji Ramah Disabilitas
BACA JUGA:Viral Video Jemaah Haji Wafat di Jalanan Makkah, Kemenag Beri Penjelasan
Tahun ini, PPIH berhasil mengelola 6.755 kambing petugas dan jemaah haji.
Ada 2000 daging kambing yang akan dikirim ke Indonesia, masing-masing kemasan 1/2 Kg. Diperkirakan akan menjadi sekitar 15ribu pack.
Sementara daging dam lainnya didistribusikan melalui Jamiyyah Khoiriyah (lembaga sosial di Arab Suadi).
Ketiga, mulai tahun ini, Indonesia mulai menggunakan makanan siap saji dalam layanan katering Jemaah haji Indoesia.
Makanan ini didatangkan dari Indonesia, total ada sekitar 1,7 juta box, dan diistribusikan di Makkah dan saat puncak haji di Armuzna.
Jumlahnya masih ditingkatkan karena potensi kebutuhan untuk makanan siap saji ini bisa mencapai 5-6 juta box.
Makanan siap saji ini tentu memenuhi cita rasa nusantara.
Lima Inovasi haji 2024
Gus Menteri juga menjelaskan bahwa lima inovasi haji 2024 tersebut adalah, pertama, transformasi digital dalam melakukan recriutmen petugas.