Kali ini Kakek Momon, penjual Rujak Buah berusia 72 tahun yang disasar kegiatan Rumah Zakat tersebut.
Walau usianya sudah lanjut, namun Kakek Momon tak pernah luntur semangatnya mencari rezeki setiap hari.
Panas terik matahari sore dan dinginnya malam, tak melunturkan semangat beliau.
Saat ini Kakek Momon tinggal di Rumah Susun 23 Ilir , Blok 3, bersama dengan anak laki-lakinya.
BACA JUGA:Kelompok 1 KKN Serumpun Melayu Fokus Silaturahmi Bersama Masyarakat Desa Alur Durin
BACA JUGA:Make Over Gelar MUA Competition, Diberi Waktu 60 Menit, Temanya Fresh Flawless Wedding Make Up Look
Sang istri yang bernama Nenek Ema, baru saja berpulang sebelum memasuki Bulan Ramadhan 2445 H, 6 Maret 2024 lalu.
Setiap hari Kakek Momon berdagang bersama anak laki-lakinya yaitu Alif, di jembatan Jalan Lambidaro, tepatnya jembatan arah keluar parkiran PIM.
Kakek Momon telah berjualan sejak 1971.
Sehingga terhitung sudah 53 tahun Kakek Momon menjajakan dagangannya, di belakang Rumah Susun, arah akses keluar parkiran PIM.
BACA JUGA:RESMI! 10 Daerah Ini Sudah Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla di Sumsel
BACA JUGA:Warga OKI Mulai Krisis Air Bersih, Begini Kondisinya
Kakek Momon berjualan dmulai pukul 17.00 sampai 02.00 WIB dinihari.
Dari dagangannya, Kakek Momon mendapatkan penghasilan kotor Rp 1 juta jika rujaknya habis.
Jika dagangan tak habis, Kakek Momon hanya mendapatkan Rp800 ribuan saja.
Dari penghasikan kotor tersebut, Kakek Momon hanya mendapat bersih Rp200-300 ribu perhari.