Tewasnya Ismail Haniyeh akibat tembakan rudal ke Teheran, memantik meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, yang sudah dalam kondisi panas pasca serangan Hamas ke Israel, Oktober 2023.
Kelompok perlawanan yang merupakan proxy Iran di Suriah, Lebanon, Irak hingga Yaman, tampak berduka dan marah atas tewasnya Ismail Haniyeh.
BACA JUGA:TAKDIR! 3 Weton Ini Rezekinya Tak Pernah Putus, Diramal Bakal Hidup Makmur dan Bahagia
BACA JUGA:Harga BBM Per 1 Agustus 2024 Kompak Naik, Cek Jenis dan Harganya
Seperti Kelompok Houthi Yaman, yang menyatakan 3 hari berkabung atas tewasnya Haniyeh.
Ketua Dewan Politik Tertinggi Houthi, Mahdi al-Mashat, menyatakan bela sungkawa atas terbunuhnya Ismail Haniyeh.
Sementara Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat, John Kirby, mengaku optimis upaya AS menengahi gencatan senjata di Gaza terus dapat pihaknya lakukan.
Walau eskalasi ketegangan antara Hamas dan Israel mencapai titik nadir, pasca terbunuhnya Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara Israel ke Teheran, Iran.
BACA JUGA:Bertemu Putin, Prabowo Sebut Rusia ‘Teman Baik’ Indonesia
Kirby bahkan mengatakan, mash terlalu dini untuk mengatakan dampak besar di Timur Tengah terjadi pasca terbunuhnya Ismail Haniyeh.
Terkait hal ltu, John Kirby menambahkan, Presiden AS Joe Biden telah mengetahui kondisi yang terjadi Timur Tengah.
Selain juga, lanjut Kirby, belum bisa dipastikan apakah pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh dilakukan oleh Israel atau bukan.
Terpisah, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan menghancurkan Hamas sebagai pembalasan atas serangan 7 Oktober yang memicu perang di Gaza.
BACA JUGA:Jenis Batu Akik Ini Sangat Cocok Dipakai Oleh Tokoh Perwayangan, yuk Simak Ulasannya
BACA JUGA:Inilah 2 Jenis Batu Akik Pacitan Paling Populer dan Disukai Oleh Kolektor