kelompok pendidikan sebesar 2,86 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,59 persen
BACA JUGA:Napoli Percaya Diri Mampu Datangkan Sang Gelandang Muda Ini dari Brighton
BACA JUGA:Gantikan Haniyeh, Sosok Pemimpin Hamas di Pengasingan Ini Pernah Nyaris Tewas Diracun Agen Israel
dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 6,45 persen.
Disisi lain kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks.
Yang dimana kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,40 persen
kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,86 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,28 persen.
BACA JUGA:Terkait Pasangan Calon di Pilkada OKI 2024, Ketua DPC PDIP Bilang Begini
BACA JUGA:Sowan ke Pj Bupati Muba H Sandi Fahlepi, FKKM Sampaikan Aspirasi Ini
Yang dimana Tingkat deflasi month to month (m-to-m) Provinsi Sumatera Selatan Bulan Juli 2024 sebesar 0,29 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 0,35 persen.
Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi juga mengatakan bahwa sesuai paparan Kepala BPS Provinsi Sumsel bahwa pada Juli ini Sumsel mengalami deflasi dan Inflasi masih 2 persen lebih.
" Ya tadi sudah dijelaskan Kepala BPS di Bulan Juli kita deflasi. Inflasi kita masih 2 persen sekian masih di bawah nasional. Artinya secara umum inflasi masih terkendali," jelasnya.
Dalam penjelasannya Elen Setiadi menerangkan sumber-sumber deflasi sifatnya ada yang situasional karena pasokannya berlimpah seperti cabai merah, bawang merah, tomat dan menjadi sumber deflasi.
BACA JUGA:GRATIS! Pemkab OKI Bagikan 1.500 Bendera Merah Putih, Ini Tujuannya
Begitupun sumber inflasi dikatakan Elen juga bersifat situasional tahunan seperti pendidikan. Namun ada juga yang cukup surprise, yakni emas yang mengalami kenaikan secara terus menerus.